Usulan perjalanan ibadah haji menggunakan jalur laut, mengemukan kembali dalam rapat dengar pendapat antara PAH III DPDRI dengan Menteri Agama M. Maftuh Basyuni. Anggota PAH III DPDRI Rusli Rachman mengusulkan, untuk efisiensi biaya perjalanan ibadah haji, agar perjalanan haji bisa menggunakan jalur laut. Namun, usulan itu tidak mendapat respon positif dari pemerintah.
"Terus terang saja, untuk perjalanan haji melalui jalur laut, kami tidak setuju karena apa perjalanan itu sudah lama sekali, paling tidak yang membutuhkan delapan hari perjalanan, berangkatnya semangat luar biasa, tapi begitu nanti pulang, itu pasti rewel sekali, "jelas Menteri Agama M. Maftuh Basyuni dalam rapat dengan pendapat, di Gedung DPDRI, Jakarta, Rabu(19/9).
Menurutnya, alasan lain yang menjadi penyebab penggunaan jalur laut tidak bisa diterapkan, karena saat ini meskipun pelabuhan di Jeddah sudah diperbesar, tetapi lalu lintas bongkar muat barang keluar masuk pelabuhan sangat padat, sehingga dikhawatirkan untuk merapatkan saja bisa memakan waktu satu sampai dua hari.
Selain itu, lanjut Maftuh, saat ini penyelenggaraan haji dengan jalur laut sudah tidak ada lagi, sehingga sangat sulit untuk menyiapkan petugas untuk membantu pelayanan bagi para jamaah.
"Saya katakan tolong sudah tidak usah lagi memikirkan lagi haji menggunakan jalur laut, lebih bagus haji melalui jalur udara yang diperbaiki dengan sebaik-baiknya, "ujarnya.
Mengenai kenaikan harga pesawat terbang yang setiap tahunnya yang dinilai memberatkan para calhaj, Maftuh menyatakan, Departemen Agama akan mengkoordinasikan dengan Departemen Perhubungan dan Kementerian BUMN untuk mensiasati agar tidak terjadi kenaikan tarif pesawat terbang setiap tahunnya.
"Saya sudah tanya sama Direktur Garuda Indonesia kenapa setiap tahunnya naik, Direkturnya cuma cengar-cengir saja, "tukasnya. (novel)