DPD RI: BSSN Cukup Sekali Bikin Gaduh Indonesia

Eramuslim – Walau sudah mencabut dan meminta maaf terkait ‘hoax membangun’, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI tetap mengingatkan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Djoko Setiadi untuk tidak lagi memancing kegaduhan dengan mengeluarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang justru kontraproduktif dengan tujuan didirikannya BSSN yaitu mendeteksi dan mencegah kejahatan siber.

Ketua Komite III DPD RI Fahira Idris mengungkapkan, produksi dan penyebaran hoax yang merupakan salah satu jenis kejahatan utama dunia siber memerlukan dukungan publik luas. Oleh karena itu, kehadiran BSSN harusnya mampu menyuntikkan semangat baru, bukan malah menyiutkan harapan dan melahirkan rasa pesimis di tengah-tengah masyarakat.

“Tidak ada area abu-abu tentang hoax. Semuanya hitam dan merusak. Mau seperti apapun konten hoax-nya, termasuk yang melebih-lebihkan prestasi Presiden. Bahkan hoax seperti ini (melebih-lebihkan prestasi Presiden) sangat berbahaya karena pasti menurunkan wibawa Pemerintah. Kami minta BSSN mulai fokus memformulasikan strategi memberantas hoax, cukup sekali ini saja, Badan ini memancing kegaduhan,” tegas Fahira Idris, di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (4/1).

Menurut Fahira, BSSN juga harus bisa membedakan dengan tegas antara kritik kepada penguasa dengan produksi dan penyebaran konten hoax karena keduanya adalah dua hal yang sangat jauh berbeda. Jangan sampai kehadiran Badan bentukan Presiden Jokowi ini malah mengancam demokrasi yang sudah ‘berdarah-darah’ diperjuangkan.