Bersamaan dengan peringatan peristiwa penyerangan menara kembar World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat 11 tahun lalu, Dompet Dhuafa mencanangkan pembangunan masjid di Amerika Serikat (AS).
Pembangunan masjid ini sebagai respon atas semakin menggeliatnya gerakan dakwah di AS. “Semakin banyak yang ingin tahu Islam dan penasaran dengan Islam, dan akhirnya semakin banyak pula yang memeluk Islam,” ungkap Direktur Komunikasi dan Sumber Daya Dompet Dhuafa, Arifin Purwakananta dalam keterangannya kepada Okezone di Jakarta, Selasa (11/9/2012).
Lebih lanjut Arifin mengatakan, Dompet Dhuafa ingin Islam tidak dipersepsikan negatif oleh warga dunia, khususnya Amerika. “Kita ingin menghapus Islamophobia di kalangan masyarakat Barat dengan aktivitas keislaman yang rahmatan lil alamin,” terangnya.
Karena itu, kata Arifin, Dompet Dhuafa telah melakukan penjajakan di Amerika untuk membangun masjid sebagai pusat kegiatan keislaman di New York, Amerika Serikat. “Krisis yang melanda Amerika telah menyebabkan harga property merosot, itu memungkinkan kita untuk membeli bangunan di sana,” tuturnya.
Masjid yang dananya akan digalang dari masyarakat Indonesia ini nantinya, selain sebagai tempat ibadah, juga akan dijadikan tempat pendidikan, pusat dakwah, pusat budaya dan kantor Dompet Dhuafa Amerika Serikat.
“Kita juga ingin membangun model dakwah Islam yang humanis ala Nusantara di samping masjid yang dikelola muslim dari Arab, India, Pakistan dan Bangladesh,” tukas Arifin.
Pengeboman menara kembar WTC di Amerika pada 2001 telah mengguncang dunia. Islam, yang diduga sebagai agama pelaku pengeboman, menjadi sorotan dunia. Mulai saat itu, banyak orang yang merasa takut dengan Islam (islamophobia). Namun, ada fakta yang menarik di balik peristiwa ini, ternyata pertumbuhan pemeluk Islam di belahan barat, khususnya di Amerika terus meningkat.
Sejumlah data dilansir, pasca-9/11 adalah era pertumbuhan Islam paling cepat yang tidak pernah ada presedennya dalam sejarah AS. Sebanyak 8 juta orang Muslim yang kini ada di AS dan 20 ribu orang AS masuk Islam setiap tahun setelah pengeboman itu. Pernyataan syahadat masuk Islam terus terjadi di kota-kota di AS, seperti di New York, Los Angeles, California, Chicago, Dallas, dan Texas.(fq/okezone)