“Gue mimpi tidur jam 4 sore, cape banget lihat tubuh gw sendiri, diangkat ke atas dan ada bangunan gede hitam dijaga dua malaikat.gue mau masuk pintu itu gak diizinin. Sama malaikat itu disuruh jalan ke ruma kecil warna hijau. Dan ternyata itu adalah rumah Kyai Zumroni yang mualafin,” tutur dokter Tirta.
Selanjutnya di sana ia mengaku melihat sembilan kyai dan ada satu keranda warna hijau di tengah-tengahnya.
“Gue disuruh buka keranda dan ada orang di sana dan kerandanya bangkit, ada wajahnya bersinar banget gak keliatan wajahnya. gue kemudian hanya dikasih amplop sama dia dimasukin ke saku. Gue tanya, ini amplop apaan. Dia cuma jawab, suatu saat elo akan tahu yang akan harus elo lakuin.”
Setelah kejadian itu, dokter Tirta mengaku selama empat hari berturut-turut mendengar adzan di telinganya non-stop.
“Same gue gak bisa tidur karena denger adzan itu. Gue berpikir, apakah gue terkait Islam, dan mualaf. Gue akhirnya baca-baca buku tentang Islam, dan di sana gue temui bahwa Islam mengajarkan sebuah nilai keikhlasan. Sementara gue sendiri mengakui gak bisa ikhlas. Dan akhirnya gue menjadi mualaf dan menikah dengan perempuan muslim,” cerita dokter Tirta. []