Dokter Tifa Blak-blakan Beberkan Kelakuan Rezim 10 Tahun Terakhir

eramuslim.com – Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebulan lagi akan menanggalkan jabatannya. Dia akan digantikan Prabowo Subianto yang dijadwalkan akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang.

Terkait hal itu, pegiat media sosial yang juga seorang dokter, dr Tifauzia Tyassuma atau Dokter Tifa kembali membahas dan menyampaikan kritik tajam terkait pemerintahannya selama 10 tahun.

Melalui akun @DokterTifa di X, dia menerawang tentang kemungkinan yang dipikirkan Jokowi jelang lengser.

“Sebetulnya Apa yang saat ini dipikirkan Mulyono?Ketakutan. Ketakutan yang luarbiasa. Ketakutan yang luarbiasa di hari-hari akhirnya,” tulis Dokter Tifa mengawali cuitannya dikutip Kamis (19/9/2024).

Masa kekuasaan 10 tahun, lanjutnya, membuat dia menjadi Nero, Caligula, Hitler, Louis XVI, juga Firaun.

Kekuasaan hampir mutlak. Karena DPR, dan Partai-Partai berhasil dia bikin semua terlibat dalam dosa jariyah, masing-masing punya dokumen setumpuk di KPK.

“Kekuasaan yang membutakan, yang membikin bodoh otak yang setelan pabriknya sudah bodoh,” sambung Dokter Tifa.

Semua yang pernah merasakan kekuasaan ada dalam genggaman, ngga Soekarno, ngga Soeharto, ngga Idi Amin, ngga Marcos, akan tergoda untuk berbuat sewenang-wenang hampir tanpa batas.

Sehingga lupa, sebagaimana semua pemilik kekuasaan yang tertulis dalam sejarah panjang umat manusia, Bahwa kekuasaan itu ada akhirnya.

“Dan 1 jam setelah kekuasaan itu lepas. Dia berubah nasib, jadi pengangguran. Segala atribut kekuasaan akan lepas, diserahkan kembali ke negara,” beber praktisi ilmu saraf nutrisi dan makanan sehat ini.

“Semua penyembah akan berbalik arah, bergegas mencari Junjungan lain untuk disembah. Semua konco kroni-kroni yang selama ini jadi sumber uang untuk dicuci sanak keluarga, back up untuk dana kampanye, sumber uang tutup mulut pelicin undang-undang, segera merapat ke penguasa baru,” urai peraih gelat gelar Ph.D untuk Molecular Epidemiologi itu.

Dokter Tifa melanjutkan, tinggallah Mulyono dengan gerobak-gerobak martabak & lapak pisang, yang kosong melompong,

“Rompi Oren, borgol, bilik berjeruji adalah mimpi buruk bagi semua mantan penguasa yang rela mengorbankan rakyatnya terbelit pinjol, bunuh diri massal gara-gara mahalnya UKT, juga judol, mati kelaparan di desa-desa puncak gunung Papua Tangisan penduduk asli Rempang, sekitar Mandalika, warga asli Penajem Passer Utara, juga penduduk pantai Utara Jakarta,” kritiknya.

“Utang Rp 10.000 triliun mau dibayar siapa. Tumbal Kanjuruhan, KPPS, KM 50 …………. Dan Ijazah dengan foto pinjaman. Mulyono bin Widjiatno Notomihardjo,” tutup Dokter Tifa.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar