Eramuslim.com – Pasca dihebohkan dengan berita pengggrebekan Pesta Gay di Jakarta pada Minggu(21/5/2017). Seorang Dokter yang berkerja di Orthopedic Surgeon di RS. Dr. Drajat Prawiranegara Banten ini menulis tentang pengalamannya menangani pasien LGBT.
Tulisan dr. Omat R Hasbullah ini sungguh sangat mencengangkan tentang kondisi pasien LGBT. Berikut isi tulisan dari dr.Omat R Hasbullah yang di ambil dari Facebook pribadinya :
Untuk Direnungkan oleh para pembela LGBT
Meski sudah belasan tahun jadi dokter…. tetap saja bagi saya Hal yg paling menjadi “nightmare” itu adalah ketika akan melakukan tindakan operasi pasien yg sudah positif HIV.
Meski sudah berbaju “astronot” dengan tim kamar operasi dengan perlindungan standar perlindungan maksimal “universal precaution”
Tetap saja resiko “kecelakaan” yg tidak dikehendaki bisa kapan saja terjadi…
Sekali jarum suntik “nyasar” ke jari kita atau pisau bedah Tak sengaja mendarat dikulit Kita…. maka KELAR IDUP LO
(kalo minjem istilah ABG sekarang)
Tapi apakah kita menolak tindakan yg Penuh resiko tersebut?…. maaf kami sudah disumpah untuk menolong setiap insan yg membutuhkan pertolongan…
Dari sekian kasus operasi pasien HIV sebagian besar berlatar belakang perilaku seks yg menyimpang, LGBT, Lesbian Gay Biseks dan Transgender…
Yang paling terbaru ketika hendak Mengoperasi pasien Gay dengan luka akibat “tentamen suicide” percobaan bunuh diri…karena depresi berat menderita penyakit tersebut…setelah lebih dari 8 kali gonta ganti pasangan gay…
Apa Yang ada dalam benak para pendukung LGBT?
Seandainya kalian sekali saja berada pada posisi kami, ketika:
-menjadi dokter dan tenaga medis yg mengoperasi pasien tsb
– menatap pandangan kosong pasien dan keluarga nya ketika dokter memberikan penjelasan dan mereka pertama kali mengetahui bahwa mereka mengidap HIV.
Tentu para pendukung LGBT akan berpikir 1000 kali utk melakukan kampanye dukungannya terhadap perilaku seks menyimpang tersebut…
Kalo para pendukung perilaku LGBT berkampanye karena alasan persamaan Hak
Seharusnya kami…. para dokter juga berhak berkampanye menolak LGBT karena alasan kemanusiaan… (kl/kfr)