Dokter Aisha Wardhana mengaku tak pergi ke Somalia. Hal tersebut diketahui setelah tim Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang diwakili Manager Komunikasi, Sugi Hartanto melakukan pertemuan dengan Aisha di sebuah tempat di Karawang, Jawa Barat belum lama ini.
"Dia bilang ingin berangkat ke sana, tapi tidak sampai ke Somalia, masih di Kenya," kata Sugi Hartanto di Kementerian Sosial, Kamis (8/9/2011).
Sugi mengatakan, sebenaranya dokter bedah plastik ini ingin mengatakan yang sebenarnya. Akan tetapi, ia memilih bungkam lantaran ada resiko yang membahayakannya.
"Kalau dia katakan itu sejujurnya, ada resiko-resiko yang membahayakan dia. Karena itu dia memilih menyatakan tidak pernah ke Somalia. Dia minta maaf pada ACT," imbuh Sugi yang enggan mengatakan resiko apa yang akan didapat Aisha jika tak bungkam soal kepergiannya ke Somalia.
Dalam pertemuan itu, ia menambahkan, Aisha mengungkap bahwa kepergiannya tidak terkait dengan misi kemanusiaan ACT. "Itu murni pribadi," paparnya.
Seperti diberitakan, dokter Aisha muncul ke publik setelah disebut-sebut media, tertembak di bahu kirinya oleh pemberontak Somalia. Aisha adalah relawan yang ingin menyusul Tim ACT dalam rangka kemanusiaan di Somalia.
Namun, Aisha tak ikut Tim ACT yang berjumlah empat orang. Tim ACT lebih dulu berangkat ke Somalia lewat Nairobi, Mogadishu lalu masuk Somalia. Tim hilang kontak dengan Aisha yang waktu menyusul ada di Qatar.
Sebelumnya, tersiar kabar bahwa Dokter Aisha Wardhana diculik di wilayah konflik Somalia. Kabar yang ACT terima, Aisha hilang di antara Nairobi (Kenya) dan Mogadishu (Somalia) sejak 31 Agustus 2011. Informasi diculiknya Aisha diterima ACT melalui Charles Etoundi, local guide Aisha selama di Afrika, Minggu (4/9/2011) malam. Etoundi kebetulan membawa blackberry milik Aisha sebelum diculik. Etoundi mengaku tak tahu pasti siapa yang menculik Aisha. (pz/trib)