DMI Bantah Ada 40 Masjid di Jakarta Terpapar Radikalisme

Eramuslim – Wakil Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI), Komisaris Jenderal Polisi Syafurddin membantah isu terkait 40 masjid di DKI Jakarta yang dikabarkan terpapar radikalisme. Menurutnya ucapan tersebut tidak benar.

“Saya bantah ucapan itu,” ujar Syafruddin menegaskan, Jumat (8/6).

Syafruddin menilai, ucapan ucapan sejumlah tokoh seperti Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno tentang paparan radikalisme masjid tersebut tidak benar. Menurut dia, konteks terpapar radikalisme tidak bisa disematkan pada Masjid. Kerena, masjid adalah benda. “Yang terpapar itu pasti bukan masjid, karena masjid adalah benda bukan orang,” kata dia.

Seharusnya, konteks terpapar radikalisme itu disematkan pada orang. Ia juga membantah bila pengurus masjid sudah terpapar radikalisme. “Saya bantah itu tidak benar,” kata pria yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ini.

Puluhan masjid di Jakarta disebut telah menyebarkan paham radikal. Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno membenarkan dugaan tersebut.

Ia bahkan mengaku telah mengantongi daftar masjid yang diduga menjadi tempat penyebaran paham radikalisme. Daftar itu ada di Biro Pendidikan, Mental, dan Spiritual (Dikmental) dan Badan Amil Zakat, Infaq, dan Shadaqah (BAZIS) DKI.

Informasi tentang adanya masjid-masjid yang menjadi tempat penyebaran paham radikal datang pertama kali dari Cendekiawan Muslim Azyumardi Azra.