Komisi I menyatakan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Djoko Suyanto lulus tes sebagai Panglima TNI setelah menjalani fit and proper test (uji kepatutan dan kelayakan) yang dilakukan Komisi I DPR-RI.
“Komisi I DPR RI memutuskan menyetujui pengangkatan Marsekal Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI dan pemberhentian Jenderal TNI Endriartono Sutarto dari jabatan panglima," ujar Ketua Komisi I Theo L. Sambuaga usai rapat intenal Komisi I, di Gedung DPR-RI, Kamis (2/2).
Djoko menjalani fit and propert test sejak Rabu pagi dan selesai pada tengah malam. Selanjutnya, Kamis (2/2), Komisi I DPR mengadakan rapat internal yang membahas soal hasil fit and proper test yang dilakukan terhadap Djoko.
Setelah melalui rapat internal tersebut, Djoko dinyatakan lulus sebagai Panglima dan selanjutnya akan dibawa ke Paripurna. Dalam rapat intern tersebut, semua fraksi menyetujui pengangkatan Djoko sebagai Panglima TNI, tapi dengan sejumlah catatan yang akan menjadi pegangan Komisi I dalam rapat-rapat kerja dengan Komisi I dengan Panglima TNI di masa mendatang.
Sementara itu, Fraksi PDIP yang sejak awal menolak pencalonan Djoko Suyanto menyatakan bersikap netral dan tidak akan menghalangi penetapan Djoko sebagai Panglima dalam Paripurna DPR dalam waktu dekat ini.
Catatan yang disampaikan Komisi I tersebut di antaranya agar Djoko sebagai Panglima TNI melanjutkan reformasi TNI agar menjadikan TNI profesional dan alat negara, bukan alat kekuasaan.
Selain itu, komisi I meminta Djoko untuk tetap memperhatikan masalah-masalah HAM, baik yang terjadi pada masa yang lalu maupun yang akan datang. Komisi I juga berharap Djoko Suyanto yang merupakan teman seangkatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Akademi Militer Nasional (AMN) itu memegang komitmen dan janji-janjinya yang disampaikan dalam fit and proper test. (dina)