Eramuslim.com – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengingatkan adanya berbagai bahaya yang mengancam eksistensi bangsa Indonesia.
“Situasi nasional yang berkembang saat ini dan ke depan, yang mengingatkan kita semua pada pilihan dan tantangan berat yakni bangkit bersama atau punah,” kata Djoko dalam sambutan deklarasi Rumah Kebangkitan Indonesia yang diadakan di Ballroom Gedung Is Plaza, Pramuka, Jakarta Pusat, Minggu (7/1/2018).
Djoko Santoso menegaskan, bangkit bersama harus dilakukan saat ini untuk menghadapi berbagai gempuran peradaban di tengah gelombang globalisasi yang dikuasasi oleh kekuatan modal dan teknologi.
Yang pertama, kata dia, perlu pemimpin yang sungguh-sungguh mengamalkan nilai Pancasilais yang mampu menggalang cita-cita bangsa, agar memberikan inspirasi untuk bangkit bersatu mempertahankan NKRI.
“Serta membangun Indonesia yang maju, menjadi bangsa yang sejajar dengan bangsa-bangsa maju lainnya,” ucapnya.
Kedua, terang dia, semua pihak harus mampu mengenali dan memahami persoalan ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan yang dihadapi bangsa.
“Globalisasi yang bercirikan kapitalisme dan liberalisme ini, menyerang bangsa sehingga menimbulkan kesenjangan sosial dan ketidakadilan, yang berujung pada kemiskinan struktural, yang bisa menjadi bibit subur bagi berbagai tata nilai dan ideologi yang merusak peradaban serta jatidiri kita,” jelasnya.
Ketiga, ungkap Djoko, kita harus mampu mencermati perubahan geopolitik dan perkembangan lingkungan strategis nasional, regional dan global, terutama yang bersifat predatorik dan hegemonik yang mengancam eksistensi sebagai bangsa.