Menristek Koesmayanto Kardiman siap dipecat bila dianggap tak bertanggjawab atas terjadinya gempa tektonik dan tsunami di Pantai Pangandaran, Jawa Barat beberapa hari lau.
Menristek dinilai lalai memberikan pengumuman kepada masyarakat tentang peristiwa naas itu, karena 45 menit sebelum terjadi bencana itu Menristek sudah diingatkan (early warning) oleh Jepang. Karena itulah, kalangan Komisi VII mendesak Koesmayanto mundur.
"Silakan memecat Saya jika dianggap tidak bertanggungjawab. Soal dipecat atau tidak itu sudah risiko jabatan. Terserah Presiden. Toh, semua ini hanya amanah. Jika amanah itu dicabut ya kita terima," ujar Kusmayanto di sela-sela Raker dengan Komisi VII DPR RI di Gedung MPR/DPR RI Jakarta, Kamis (20/7).
Atas tudingan tak bertanggjawab atas peringatan dini, menurutnya, perlu melakukan klarifikasi seputar pemberitaan yang menyebutkan dirinya tidak mengumumkan informasi peringatan tentang tsunami yang terjadi pada Senin (17/7) itu.
Karena itu, ia akan menulis artikel berikut kronologi bencana tsunami yang terjadi tersebut. Menurut Koesmayanto masalah tsunami itu bukan saja persoalan peringatan, melainkan juga koordinasi yang diakuinya memang kacau.
Kendati telah berniat baik, beberapa anggota Komisi VII DPR FKB Ali Mubarok, Ali Mudhori, Sonny Keraf (PDIP) tetap meminta Menristek bertanggungjawab. "Sudah ada peringatan kenapa tidak diumumkan pada masyarakat. Kita sangat menyayangkan itu," kata Sony Keraf yang juga mantan Menneg Lingkungan Hidup di era Megawati itu. (dina)