Dituding Profesor Gadungan, Musni Umar: Fitnah Lebih Kejam dari Pembunuhan!

Musni Umar (FOTO: @musniumar).

eramuslim.com – Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar menjawab tuduhan dari guru besar Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Tarutung, Yusuf Leonard Henuk, yang menuduhnya sebagai profesor gadungan. Musni Umar mengatakan, dia mengambil gelar profesor di Asia e University, Malaysia.

“Sehubungan adanya fitnah yang dituduhkan kepada saya sebagai Profesor gadungan, dengan ini dijelaskan bahwa saya memperoleh Adjunct Professor dari Asia e University, Malaysia,” ujar Musni Umar di Twitter-nya, Ahad (12/9/2021).

Musni Umar menilai, tuduhan profesor gaduangan adalah fitnah. “Fitnah lebih kejam dari pembunuhan,” ujar Musni Umar.

Asia e University merupakan universitas swasta terkemuka di Malaysia yang memiliki mahasiswa 29 ribu.

Universitas ini adalah anggota dari asosiasi universitas Commonwealth dan organisasi pendidikan tinggi internasional lainnya.

ASIA e University adalah universitas multinasional di Kuala Lumpur, Malaysia yang menawarkan program mode pembelajaran online, campuran dan online. ASIA e University didirikan di Asia oleh orang Asia dan untuk orang Asia.

Beberapa waktu lalu, Musni Umar juga mengunggah Curriculum Vitae miliknya untuk membuktikan bahwa dirinya bukan profesor gadungan.

Dari unggahan itu, terlihat gelar Musni Umar adalah Prof. Dr, SH., M.Si., PhD. Dia merupakan Rektor Universitas lbnu Chaldun Jakarta, Sosiolog dan Peneliti.

Musni juga pernah menjadi Anggota DPR RI dari Partai Golkar dan Anggota Eminent Persons Group Indonesia Malaysia bersama Prof. Quraish Shihab, Des Alwi, Ali Alatas, Pundentia dan Wahyuni Bahar dengan Ketua Jenderal TNI Purnawirawan Try Sutrisno.

Musni Umar lahir di Kendari Sulawesi Tenggara, 12 Juni 1953. Musni dikaruniai dua orang anak Nadia Khairani dan Nisrina Fakhriati.