Guru besar pemikiran politik Islam UIN Syarif Hidayatullah, Musdah Mulia, mengancam pidana pelecehan terhadap seorang mahasiswi Fakultas llmu Budaya Universitas Hasanuddin (Unhas), Umi Kaltsum yang menjadi peserta seminar di Gedung Mulo, Senin (30/5).
Ancaman yang dilayangkan Musda yang Wakil LSM Indonesia Conference of Religions and Peace itu karena Umi Kaltsum dianggap melakukan kritikan yang tak berdasar atas pendapat-pendapatnya saat memberikan materi di seminar perempuan tingkat nasional bertema "Adilkah Bangsa dan Agama Terhadapmu" di Gedung Mulo, Jl Sungai Saddang, Makassar.
"Hati-hati yah kalau adik berkata-kata, saya bisa tuntut anda pasal pelecehan jika anda mengkritisi saya seperti itu. Anda ini kan mengambil data dari Sabili dan Suara Islam. Kedua majalah ini bukan bacaan kaum intelektual. Kedua majalah itu kerja cuma menghina orang," kata Musdah yang profesor itu kepada Umi.
"Makanya baca dulu buku saya kalau mau berkomentar tentang saya. Jangan seenaknya aja mengkritik seperti itu," tambahnya.
Sebelumnya Umi menuding Musdah adalah sosok kontroversial dalam Islam karena dianggap sebagai antek Amerika yang liberal setelah pernah meraih nobel Internasional Women of Courage dari Menteri Luar Negeri AS Condolezza Rice di Washinton pada 8 Maret 2007 lalu, dan ia mendapat hadiah Rp 6 miliar.
Umi menilai, Musdah membuat draft kompilasi Hukum Islam pada tahun 2004 yang isinya menyebutkan, pernikahan bukan ibadah, perempuan boleh menikahkan dirinya sendiri, poligami haram, boleh menikah beda agama, boleh kawin kontrak, ijab kabul bukan rukun nikah, dan anak kecil bebas memilih agamanya sendiri. (pz/tribun)