Eramuslim – Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI), KH Ahmad Shabri Lubis, Lc, MA, memperingatkan agar GP Ansor melakukan interospeksi diri.
Hal itu disampaikan Kiai Shabri, menanggapi penolakan dan pembubaran GP Ansor di Riau dan Langkat, Sumatera Utara.
“Kalau mereka di Jawa Timur atau Jawa Tengah mungkin bisa melakukan pembubaran, intimidasi, pelarangan, tapi Indonesia kan bukan cuma Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di daerah lain bisa jadi NU kurang dikenal,” kata KH Ahmad Shabri Lubis kepada Panjimas.com, Kamis (20/9).
Lebih lanjut Kiai Shabri mengungkapkan, jika NU dan berbagai Ortom kepemudaan di bawahnya seperi GP Ansor dan Banser, harus mengevaluasi tindakannya selama ini.
“Seharusnya pembubaran itu jadi bahan interospeksi diri, NU itu sangat disoroti perilakunya oleh masyarakat. Preman saja nggak sampai hati mau membubarkan pengajian orang, nuduh-nuduh ulama, itu preman nggak sampai hati,” tegasnya.
Menurut Kiai Shabri, penolakan terhadap GP Ansor dan Banser bisa saja terus terjadi di berbagai daerah, selama sikap mereka tak berubah.
“Ini akan terus berdampak kalau GP Ansor dan Banser tidak berubah. Jangan sok kuat, sok jago, bawa-bawa nama besar NU, lama-lama orang berbuat seperti yang mereka perbuat,” tandasnya.
Sebelumnya GP Ansor Ditolak di Tanah Melayu, Diusir Kesultanan Langkat
Acara Kirab Satu Negeri GP Ansor yang berlangsung di Gedung Nasional Tanjungpura, Langkat, Sumatera Utara, dibubarkan massa yang berasal dari Kesultanan Langkat, pada hari Rabu (19/9) kemarin.