Disomasi Luhut soal Tudingan Main Tambang di Papua, Haris Azhar Tak Gentar: Apapun Resikonya

Selain itu, Haris juga mengetahui langsung bahwa isu terkait eksploitasi tambang di Intan Jaya memang ada.

“Yang kedua, karena saya dulu menjadi ketua tim investigasi kasus penembakan pendeta Zanambani di Intan Jaya,” ujar Haris.

“Memang saya menemukan isu soal Blok Wabu tersebut, gunung yang mengandung 8,1 juta ton emas.”

Haris mengaku mengikuti perkembangan di Kabupaten Intan Jaya, khususnya terkait Blok Wabu.

Terendusnya keterlibatan sejumlah pejabat membuatnya prihatin akan ketimpangan sosial yang ada di Intan Jaya.

“Apapun risiko buat saya, saya tidak ada masalah. Buat saya yang paling penting adalah bagaimana fakta sebenarnya dari Blok Wabu tersebut,” ujar Haris.

Haris justru bersyukur bahwa aksinya direspons oleh Luhut dan sejumlah pejabat lain.

Dengan begitu, dirinya mungkin bisa mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi.

“Bahwa Pak Luhut hari ini marah atau ada respons, sebenarnya sebelum Pak Luhut sudah ada teman dari kalangan pemerintah atau BUMN yang merespons, saya bilang saya malah senang kalau dibantah,” ucap Haris.

“Dan saya minta diungkap fakta yang sebenarnya, karena apapun risikonya, buat saya menarik menunggu tentang fakta yang sebenarnya buat orang Papua, buat orang Intan Jaya.”

Reaksi Luhut

Terkait hal tersebut, Juniver Girsang sebagai pengacara Luhut menegaskan bahwa Haris harus bertanggung jawab atas pernyataannya.

“Video yang ditayangkan oleh saudara Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti itu tentu sudah ditonton (oleh Luhut),” kata Juniver di Sapa Indonesia Malam Kompas TV, Minggu (29/8/2021).

“Dari situ disimpulkan bahwa pernyataan-pernyataan yang mengatakan Luhut Pandjaitan bermain dalam pertambangan di Papua, itu yang tidak benar dan kita minta pertanggung jawaban,” sambungnya.

Juniver menyatakan bahwa opini yang disammpaikan oleh Haris dinilai menyesatkan.

Juniver juga menyampaikan, Luhut tidak terima dengan Haris yang dianggap memberikan opini tidak berdasarkan fakta.

“Reaksinya (Luhut) sebagaimana yang dinyatakan juru bicara (Jodi Mahardi), ini tidak benar, dan tidak berdasarkan fakta,” kata Juniver.

Juniver menyampaikan bahwa Luhut juga sudah menyaksikan video berdurasi 26.51 menit yang diunggah oleh Haris Azhar.

“Karena ini sudah diupload dan sudah diopinikan menjadi berita yang tidak bertanggung jawab, tentu secara resmi kami mengirimkan somasi,” tambahnya.

Terkiat hal tersebut, Haris diketahui akan menjawab segera somasi secara tertulis.

Namun, Juniver tetap menyayangkan pernyataan kontroversial Haris.

Untuk sementara, pihak Luhut dalam somasinya hanya ingin mengetahui motif serta bukti atas apa yang disampaikan oleh Haris.

“Kata-kata ‘Bermain’ ini konsekuensi hukumnya Haris Azhar juga tahu tentu kita minta pembuktiannya. Makanya di somasi kami jelas tidak muluk-muluk kami meminta,” kata Juniver.

“Yang pertama kami minta kepada beliau terkait motif penyebutan, kemudian bukti dan fakta yang menyatakan Luhut Binsar Padjaitan bermain,” tegasnya.(wow)