Bukan anggota DPR RI saja yang rajin berkunjung ke luar negeri dengan alasan studi banding dan semacamnya, tapi Dewan Perwakilan daerah (DPD) RI yang baru dua tahun terakhir ini berkedudukan sebagai lembaga tinggi negara juga tidak mau ketinggalan. Setiap tahun ada saja agenda kunjungan ke luar negeri.
Kali ini Panitia Ad Hoc (PAH) I yang akan berkunjung ke tiga negara, yaitu Malaysia, Filipina, dan Kamboja. Sebanyak 32 anggota PAH I yang terbagi menjadi tiga tim ini berencana akan berangkat ke Malaysia pada 3—6 Desember mendatang.
Mereka ini adalah Ir. Nurdin tampubolon (Sumut) sekaligus sebagai Ketua Tim, Dr. Pdt. Ishak P. Lambe (Sulsel), PRA. Arief Natadiningrat (Jabar), H. Ali Warsito (DIY), Hj. Ratu Cicih Kurniasih (Banten), Frans X. Assan (NTT), Djuanda Bakar (Malut), H. Zairin Kasim (Sumbar), Ir. H. Marwan batubara (DKI Jakarta), dan Hj. Maimanah Umar (Riau).
Sedangkan sepuluh anggota yang akan berangkat ke Kamboja pada 29 November—2 Desember antara lain Hj. Sri Kadarwati (Kalbar) sekaligus sebagai Ketua Tim, Rusli Rachman (Babel), Lalu Yusuf (NTB), Dr. Pdt. Max Demetouw (Papua), Nurmawati D. bantilan (Sulteng), AD. Khaly (Gorontalo), Midin B. Lamany (Maluku), A. Ben Bella (lampung), Hanri Frankim (Kepri), dan H. Mahyudin Sobri (Bengkulu).
Untuk tujuan ke Filipina pada 29 November—2 Desember dengan rombongan antara lain Alexander Edwin Kawilarang (Sulut) sekaligus ketua Tim, Hj. Eka Komariah K (Kaltim), Nyoman Rudana (Bali), H. Muhammad Ramli (Kalsel), HM. Yunus Sjamsoeddin (Sultra), Hj. Njimas Ena MM (Jambi), Hj. Asmawati SE.MM (Sumsel), Ir. Budi Santoso (Jateng), Helmi Mahera Al-Mujahid (Nangroe Aceh Darussalam), dan KH. A. Mujib Imron (Jatim).
Setiap tim didampingi dua orang staf Sekretariat Jenderal DPD RI. Satu orang bertugas dan bertanggungjawab untuk segala urusan teknis di lapangan, dan satu orang lagi bertanggungjawab untuk mencatat dan merumuskan (draft) laporan tim.
Parlemen Malaysia pada 6 Desember itu akan memulai masa sidang ke 13, jika dimungkinkan delegasi DPD RI bisa menghadiri persidangan tersebut sebagai peninjau, sesuai saran dari Dubes Malaysia untuk Indonesia di Jakarta. Selain itu DPD juga berencana ke parlemen Australia.
Namun karena pada 27 November—2 Desember 2006 ini parlemen Australia sudah mulai bersidang. Sehingga belum ada kepastian kapan kunjungan ke parlemen negeri Kanguru itu.
Demikian juga ke Thailand, dengan mempertimbangkan kondisi dan situasi politik dalam negeri Thailand, maka kunjungan ke negara tersebut untuk sementara ini ditunda sampai situasi dan kondisi politiknya kondusif. (dina)