Eramuslim.com – Direktur Sabang-Merauke Institute Syahganda Nainggolan mengatakan, Presiden Joko Widodo seharusnya mengunjungi Cina, bukan Australia.
Dia menilai pemerintahan Jokowi sebagai rezim pro Cina. Karena itu, Jokowi seharus menunjukkan solidaritasnya ketika Cina dirundung duka akibat penyebaran wabah virus corona atau COVID-19.
“Bila perlu Jokowi langsung ke Wuhan. Ini malah ke Australia. Makanya kemarin Xi Jinping (Presiden Cina) telepon,” katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (20/2).
Syahganda menilai, saat ini pemerintah sedang kesulitan dalam mencari objektivitas ketika berhadapan dengan Cina. Hal itu terjadi ketika pemerintah ingin mengevakuasi para WNI yang ada di Wuhan.
“Ketika tanggal 23 Januari itu kan bandara Wuhan sudah ditutup. Tapi kita tidak segera evakuasi. Setelah ribut-ribut, dua minggu setelahnya baru evakuasi,” katanya.
Syahganda menilai pemerintah dilematis karena ingin menjaga perasaan Pemerintah Cina. Memang dari awal Indonesia sudah ragu mau mengevakuasi atau tidak.
Seperti diketahui, pekan lalu, Jokowi dan beberapa menterinya bekunjung ke Canberra, Australia, di tengah-tengah wabah virus corona. Dalam kunjungan tersebut, Jokowi bertemu perdana menteri dan pejabat Australia lainnya guna membahas kesepakatan dagang antara Indonesia dan Australia (IA-CEPA). (cn)