Atas kelangkaan ini, maka para pedagang besar bisa saja seenaknya melakukan aksi perburuan rente maka pemerintah harus punya cadangan.
“Nah itulah yang disebut cadangan pemerintah yang dulu selalu dimandatkan kepada Bulog. Jika dulu penduduk Indonesia yang masih 250 Juta cadangan Bulog itu sekitar ada dua setengah sampai 3 juta ton, nah sekarang penduduk itu sudah ada 260 juta lebih, artinya cadangan pemerintah di bulog minimalnya di atas 3 juta ton. Dan ketika pemerintah atau Bulog hanya punya cadangan 900 ribu ton ya sudah pasti itu lahan empuk untuk tumbuh suburnya para pemburu rente tadi,” ungkapnya.
Cadangan itu pun disebut Enny jika produktifitas petani tidak bermasalah. Persoalan semacam ini pun, sebut Enny, adalah masalah manajemen yang sangat sederhana karena bagaimana mengelola dan memanage pemasokan dan pemerataan distribusi beras ke seluruh daerah di tanah air.
“Ini kan persoalan yang sebenarnya sederhana itu tetapi ini seolah-olah menjadi sangat kompleks. Karena persoalannya ada ketidakseriusan dan ada motif-motif yang terselubung dibalik kebutuhan pangan Indonesia,” tutupnya. (Ki/Ram)