Eramuslim.com – Masih ingat soal pidato Jokowi ketika membuka KOnferensi Non Blok di Bandung beberapa waktu lalu yang mengecam IMF dan menyatakan jika bangsa-bangsa Asia Afrika harus berdikari? Ketika itu media-media propaganda Jokowi memblow-up habis-habisan dan memuji Jokowi bagai dewa. Namun sekarang, Jokowi dikabarkan akan meminta utang kepada IMF, jumlahnya pun sangat besar.
Rencananya, Direktur Operasional Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde akan melakukan kunjungan ke Indonesia. Selain untuk menghadiri pertemuan para pejabat keuangan se-Asia dalam forum bertajuk “Future of Asia’s Finance: Financing for Development 2015” yang diinisiasi IMF dan Bank Indonesia, Lagarde juga antara lain akan menemui Presiden Joko dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.
Seperti diberitakan Channel News Asia pada Kamis lalu (27/8), pertemuan Lagarde dengan Joko dan Agus akan diadakan pada 1 dan 2 September mendatang. Pertemuan mereka akan membahas mengenai perkembangan perekonomian dan peran Indonesia di regional dan global.
Banyak spekulasi yang berkembang terkait kedatangan Lagarde itu. Ada yang mengatakan, Indonesia kembali akan meminjam dana ke IMF dan besarnya mencapai US$ 43 miliar. Bahkan, ada juga yang mengatakan, salah satu agenda IMF ke Indonesia adalah untuk memperkanalkan mata uang global yang dikeluarkan bank global sebagai mata uang cadangan devisa pengganti dolar Amerika Serikat
Terkait spekulasi soal utang boleh jadi dasarnya adalah pernyataan pihak Bank Indonesia, yang mengatakan dana yang masuk ke Indonesia sekarang ini masih sangat minim. Karena, hingga Agustus 2015, dana masuk hanya mencapai Rp 50 triliun, jauh dari penerimaan sampai Agustus 2014 lampau yang mencapai Rp 150 triliun.
Menurut Agus Martowardojo, penyebab menurunnya dana asing yang masuk lantaran perbaikan ekonomi di Amerika Serikat, sehingga dana yang masuk ke Indonesia melalui Surat Utang Negara (SUN) dialihkan ke negara-negara lain. “Aliran dana masih, tapi jauh lebih rendah dibandingkan 2014. Pada 2015, dana masuk Indonesia Rp 50 triliun sampai Agustus minggu ketiga. Setahun lalu, dana masuk Indonesia Rp 150 triliun sampai Agustus,” kata Agus seperti dimuat pribuminews.
Aliran dana asing tersebut sekarang ini, tambahnya, banyak mengarah ke Amerika Serikat, karena Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed bakal menaikkan suku bunganya pada September 2015 mendatang. Selain itu, perlambatan ekonomi global juga menjadi penyebab lemahnya dana asing yang masuk ke Indonesia. “Ada penurunan dana masuk karena ada satu gejolak, yaitu gejolak kekhawatiran ketidakpastian dunia,” ujar Agus.
Namun, spekulasi soal utang itu telah dibantah oleh pihak IMF.
Tapi, benarkah IMF datang sekadar untuk forum itu dan “says hello” ke Presiden Joko dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo?(rd)