Direktur Center for Moderate Muslim (CMM) Tarmizi Taher menyatakan, umat Islam diminta untuk tidak berlebihan mengekspresikan kemarahan kepada pemerintah negara Barat, terkait dengan pemuatan karikatur Nabi Muhammad SAW dalam koran Denmark.
"Kita harus bisa mendakwahkan Islam secara ramah, bukan dengan marah," katanya menanggapi maraknya aksi protes umat Islam di Surabaya, hingga menyiapkan pasukan berani mati untuk melakukan sweeping terhadap warga negara Denmark di Indonesia.
Menurutnya dalam jumpa Pers di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Ahad,12/2, sebagai umat Islam sangat wajar jika kita marah terhadap orang-orang yang menghina Nabi Muhammad SAW, namun Umat Islam jangan sampai terjebak dengan pemikiran yang salah.
Lebih lanjut Tarmizi Taher menyatakan, umat Islam sebaiknya tidak terlena dengan satu skenario yang kecil, padahal umat Islam masih mempunyai persoalan-persoalan yang belum diselesaikan. "Saya bukan menganggap kecil penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW, tetapi jangan berkepanjangan marahnya, sehingga waktu kita habis tersita," tandasnya.
Ia mengajak umat Islam untuk berdakwah dengan cara-cara yang ramah dan sopan sebagaimana diajarkan oleh Rasullulah SAW, bukan dengan menggunakan cara-cara yang anarkis seperti dalam pertandingan sepak bola.(novel)