Dipimpin Rezim Koplo, Indonesia Terancam Gagal Fiskal 2016

JokowiBlenyun-300x350-1-1-1Eramuslim.com – Ada persoalan besar dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN) 2016. Bahkan, ancaman gagal fiskal di depan mata apabila masalah tersebut tidak segera dicarikan solusinya.

Begitu dikatakan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhonono dalam acara buka puasa bersama di kediamannya kawasan Cikeas, Jawa Barat, Jumat (10/6).

“Cegah defisit yang melebihi batasannya agar secara makro ekonomi kita tidak divonis sebagai tidak sehat, apalagi sakit,” sambungnya.

SBY menjelaskan, jalan pintas dengan menambah utang baru bukan merupakan solusi untuk menutup defisit. Apalagi, dalam waktu kurang dari 2 tahun ini, rasio utang terhadap PDB (debt-to-GDP ratio) meningkat relatif tajam.

“Menghitung  penerimaan negara dengan memasukkan perolehan dari pengampunan pajak juga sebuah asumsi yang rapuh. Pemotongan anggaran, sepanjang jumlahnya tepat dan bukan pada sektor yang akan  membawa dampak negatif pada kehidupan rakyat adalah sebuah alternatif yang bisa dilakukan,” urai Presiden RI keenam ini.

Pemerintah, lanjut SBY, juga harus cermat dalam mengalokasikan anggaran infrastruktur saat situasi ekonomi yang melemah dan APBN tertekan.

“Infrastruktur amat penting, itulah sebabnya pemerintahan yang saya pimpin juga melakukan peningkatan jumlah infrastruktur di seluruh tanah air. Secara pribadi saya mengucapkan terima kasih kepada Presiden Jokowi yang berkenan melanjutkan proyek-proyek infrastruktur dan bahkan sebagian telah diresmikan 1,5 tahun terakhir ini,” jelas Presiden RI dua periode ini.

Ke depan, SBY berharap, pemerintah lebih terbuka, transparan dan lebih menjelaskan lagi kepada rakyat Indonesia tentang keadaan yang sesungguhnya.

“Fraksi Partai Demokrat di DPR RI sangat siap untuk bersama-sama pemerintah mencari solusi atas APBN yang mengalami tekanan serius ini. Partai Demokrat tidak ingin Indonesia mengalami gagal fiskal,” tandasnya.(ts/rmol)