Dipimpin Anies, 3 Tahun Berturut-turut, Jakarta Provinsi dengan Realisasi Investasi PMDN Tertinggi Se-NKRI

Pasalnya, berdasarkan data pada website Badan Pusat Statistik luas wilayah Provinsi Jawa Barat seluas 35.377,76 Kilometer persegi, Provinsi Jawa Tengah 32.544,12 Kilometer Persegi, Provinsi Jawa Timur seluas 47.799,75 Kilometer persegi dan Provinsi Banten seluas 9.662,92 Kilometer persegi.

“Realisasi Investasi sepanjang tahun 2019 Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp. 123,9 triliun dengan Realisasi Investasi PMDN tertinggi se-Indonesia, sebesar Rp. 62,1 triliun dan Realisasi Investasi PMA sebesar 4,1 miliar dolar AS atau Rp. 61,8 triliun merupakan pencapaian yang membanggakan jika dibandingkan dengan luas wilayah DKI Jakarta yang hanya 1,87 persen dari luas wilayah Provinsi Jawa Barat,” ujar Benni.

Benni menambahkan dengan pencapaian tersebut telah membuktikan bahwa Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Rasyid Baswedan, meskipun dengan luas wilayah daratan yang lebih kecil dibanding provinsi lainnya di pulau Jawa namun tetap memberikan kinerja positif dalam mendatangkan investasi di ibukota.

Adapun fokus Pemprov DKI dalam mendongkrak realisasi investasi yaitu dengan memperkuat faktor kompleks lainnya yang terkait satu sama lain, diantaranya kelembagaan penanaman modal yang terintegrasi; promosi investasi daerah yang efektif dan efisien; pembangunan infrastruktur fisik; penyelenggaraan pelayanan perizinan yang cepat, mudah, aman dan nyaman; penciptaan tenaga kerja yang produktif; memastikan keamanan kegiatan usaha di DKI Jakarta bersama instansi terkait; kinerja ekonomi daerah yang baik; dan meningkatkan peranan dunia usaha dalam perekonomian daerah; serta yang terpenting adalah adanya komitmen pemerintah provinsi dalam pengembangan dunia usaha.

“Alhamdulillah pencapaian dan peningkatan Realisasi Investasi di Jakarta yang membanggakan dalam tiga tahun terakhir, telah membuktikan bahwa Pemprov. DKI Jakarta dibawah Kepemimpinan Gubernur Anies Rasyid Baswedan, fokus bekerja memberikan pelayanan nyata kepada warga Ibu Kota melalui penguatan berbagai faktor kompleks yang menciptakan iklim usaha yang kondusif di Jakarta,” ujar Benni.