Menurut akademisi ini, citra Jokowi semakin buruk lantaran secara politik kebijakan Jokowi dalam penanganan covid-19 telah keliru sejak awal.
Sebab, Ubedilah menilai, Jokowi dalam mengambil kebijakan mengabaikan perintah UU 6/2018 Pasal 53 dan Pasal 55. Apalagi, Ubedilah Badrun mengungkapkan, bahwa Jokowi berpotensi diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden.
“Tentu saja Jokowi berpotensi diberhentikan dari kedudukannya sebagai Presiden di tengah jalan. PDIP tampak semacam jaga-jaga untuk mengantisipasi kemungkinan itu terjadi,” jelas Ubedilah Badrun.
“PDIP tampaknya ingin memberi garis pembatas yang jelas dengan Jokowi. Dengan cara itu PDIP ingin memulihkan citranya yang kini juga makin buruk,” sambungnya.
Tak hanya itu, ia mengatakan secara umum rezim Jokowi saat ini mewarisi problem yang sangat membahayakan untuk masa depan negara nantinya.
Maka dari itu, Ubedilah menyarankan agar PDIP segera meninggalkan Jokowi dan fokus mengambil peran untuk menyelamatkan negara.
“Jika itu tidak dilakukan PDIP maka memungkinkan peran itu diambil oleh kekuatan oposisi, dan PDIP akan mengalami nasib tragis pada kontestasi politik berikutnya ditinggalkan rakyat,” pungkasnya. [Fajar]