Dinasti Politik Jika Satu Keluarga Beda Partai Kata PDIP, Gus Umar: Konsep darimana?

eramuslim.com – “Dinasti Politik” Presiden Joko Widodo (Jokowi) hangat-hangatnya jadi perbincangan masyarakat.
PDIP pun mulai angkat bicara tentang dinasti politik Jokowi. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menyatakan PDIP tidak mengenal istilah dinasti

.Dikatakan, istilah dinasti politik itu jika ada satu keluarga di partai yang berbeda-beda.

“Dinasti politik itu apabila ada seseorang satu di partai A, lainnya di partai B saudaranya di partai C membentuk satu dinasti, PDIP tidak. Dalam satu keluarga itu, harus satu partai,” ungkap Djarot, di Kompleks Parlemen, Selasa (4/7/2023).

Diketahui, putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak 2021. Sedangkan Muhammad Bobby Afif Nasution yang merupakan menantu kedua Jokowi juga terpilih jadi Wali Kota Medan sejak 2022 lalu.

Teranyar, Jokowi merestui putra bungsunya, Kaesang Pangarep maju sebagai Calon Wali Kota Depok.

Djarot menyebut Bobby dan Gibran menjadi wali kota melalui proses pemilihan.

”Mas Bobby, Mas Gibran itu melalui proses, tidak ujuk-ujuk kan begitu,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Gus Umar alias Muhammad Umar Syadat Hasibuan mempertanyakan konsep dinasti politik yang disampaikan Djarot.

“Saya itu doktor ilmu politik UI. Ucapan djarot ini bikin saya seperti orang goblok. Konsep dari mana ini?,” kritik Gus Umar.

 

(Sumber: Fajar)

Beri Komentar

1 komentar