Salah satu tantangan yang sedang dihadapi umat Islam saat ini, adalah mengejar ketertinggalan dibanding bangsa-bangsa Barat. karena itu, Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang rutin setiap tahun dilaksanakan, harus dapat mendorong upaya memajukan umat Islam agar tidak tertinggal dalam berbagai bidang.
"Saat ini ada suatu kesenjangan antara jumlah umat Islam dan kualitasnya, " kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr Din Syamsuddin, dalam acara peringatan Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad SAW 1429 H di Masjid Ar-Ridho, Pondok Kelapa, Jakarta Timur.
Menurutnya, pada satu sisi jumlah penganut Islam terus bertambah, namun di sisi lain masih terasa ketertinggalan umat Muslim, di antaranya dalam bidang teknologi dan pendidikan. Sementara saat ini jumlah umat Islam di dunia sekitar 1, 4 miliar orang, dan masih yang terbanyak jumlahnya dibandingkan umat lain.
Negara-negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Konferensi Islam (OKI), lanjut Din, adalah juga negara yang punya peran sangat strategis, terutama dalam penguasaan minyak bumi dan sumber daya alam lainnya. Namun kenyataannya, kondisi tersebut belum menjadikan Islam sebagai kekuatan yang disegani di dunia, sehingga seringkali muncul kasus-kasus yang memojokkan dunia Islam, khususnya dari negara-negara Barat.
Ia menyatakan, ada empat hal yang menyebabkan dunia Islam mengalami kemunduran, yaitu karena kebodohan, kemiskinan, keterbelakangan dan karena sulit untuk bersatu.
"Peringatan Maulid harus dijadikan momentum untuk menghadapi tantangan dalam mengangkat dan memajukan dunia Islam, serta mengatasi masalah-masalah yang menjadi penghambat kemajuan umat, " ujarnya. (novel/ant)