Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin menyayangkan upaya penculikan yang dilakukan kelompok Thaliban terhadap 23 warga Korea Selatan (Korsel) di Ghazmi Afganistan.
"Kami menyesali dan mengecam tindakan penculikan, penyanderaan, dan pembunuhan yang dilakukan kelompok Thaliban terhadap warga Korsel, " tegasnya usai bertemu Dubes Korea Selatan, Lee Sun Jin, di Sekretariat PP Muhammadiyah, Jakarta, Rabu (1/8).
Din menilai, tindakan yang dilakukan kelompok Taliban selain bertentangan dengan ajaran Islam, juga bisa memperburuk citra Islam di mata dunia internasional.
Din menghimbau pemerintah Afganistan untuk menyelesaikan krisis penyanderaan itu dengan mengambil langkah-langkah yang tepat dan cepat, danberharap agar kelompok Thaliban segera membebaskan para sandera tanpa syarat.
"Tindakan itu bertentangan dengan prinsip-prinsip kemanusiaan universal yang harus dipegang oleh semua pihak, dan yang diperlukan saat ini supaya tidak terulang lagi peristiwa serupa, "ujarnya.
Ia menambahkan, upaya penyelesaian masalah tersebut harus terus dilakukan, termasuk dengan melibatkan para pemimpin umat Islam di Korea Selatan yang tergabung dalam tim negosiasi.
Din menyatakan, rasa prihatin yang mendalam terhadap keluarga korban penyanderaan, karena berdasarkan informasi yang beredar dari 23 pekerja sosial Korsel yang disandera, dua korban yang tewas terbunuh oleh kelompok Taliban, yaitu Bae Hyung Kyu dan Shim Sung Min.
Patut dicatat bahwa Korea Selatan merupakan salah satu negara yang turut mengirim kontingen tentara di bawah payung PBB di Afghanistan. Walau jumlah tentaranya sangat sedikit di Afghanistan, namun kelompok Thaliban tetap menganggap negara yang paling intensif dalam melakukan penginjilan di Asia itu kurang bersahabat dengan mereka. (rz/novel)