Kekerasan oleh negara jauh lebih berbahaya dari pada kekerasan yang dilakukan atas nama agama, sebab kekerasan oleh negara biasanya lebih bersifat masif dan membunuh secara sistematis.
"Itulah yang terjadi di Irak dan Afganistan akibat adikuasa dunia dan sekutu-sekutunya, "ujar Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam pidatonya yang bertema "Kerjasama Agama-agama Dalam Mewujudkan Dunia Tanpa Kekerasan" pada pertemuan para Pemuka Agama sedunia, di Napoli, Italia, Senin siang waktu setempat.
Dihadapan sekitar 400-an pemuka agama dari berbagai negara, Ia menegaskan, bahwa akar kekerasan tidak berasal dari agama. Sebab agama manapun mengajarkan kasih sayang dan terciptanya perdamaian.
"Kekerasan yang dilakukan atas nama agama, apalagi menghilangkan nyawa orang-orang yang tidak berdosa merupakan penyimpangan dan penyalahgunaan agama, "tandasnya.
Din menambahkan, kekerasan yang dilakukan atas nama agama dapat juga dipengaruhi oleh faktor-faktor non agama, seperti kesenjangan ekonomi, pendidikan dan kedzaliman, bahkan sebagai akibat terorisme global yang akhir-akhir ini terjadi akibat munculnya ketidakadilan global.
Oleh karena itu, lanjutnya, pemberantasan kekerasan dan terorisme harus dilakukan negara dengan menghilangkan faktor-faktor non agama, serta berupaya memotong akar kekerasan dan terorisme global, sebagai akibat ketidakadilan global. (novel)