Ormas Islam diminta untuk lebih mengintensifkan bidang dakwah untuk mengajak para pengikut jemaat Ahmadiyah untuk kembali kepada akidah Islamiyah yang baku, pasca dikeluarkannya SKB tentang peringatan dan perintah penghentian syiar yang dilakukan Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI).
"Yang terpenting bagi Muhammadiyah, adalah dengan adanya SKB seperti itu organisasi Islam yang bergerak dibidang dakwah untuk mengintensifkan dakwah yang bersifat mengajak, merangkul saudara-saudara kita dari manapun termasuk pengikut Ahmadiyah untuk kembali ke pangkuan akidah Islamiyah.Dan janganlah umat Islam, ormas Islam kemudian berkutat pada persoalan eksistensi yang akan menghabiskan waktu, " jelas Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin kepada pers, di Gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa(10/6).
Dirinya menganggap, penerbitan SKB tiga mentri itu merupakan upaya maksimal dari pemerintah untuk mengatasi keadaan dan menampung berbagai aspirasi, maka dengan berbagai kekurangan ada sebaiknya diterima, dan disambut dengan baik.
Setelah SKB dikeluarkan, Din berharap tidak akan lagi berbagai tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama, dan sebaiknya apabila masih terdapat ketidakpuasan terhadap keputusan pemerintah itu disarankan untuk menempuh cara-cara yang lebih elegan melalui dialog.
"Kita menolak, mengecam, segala bentuk tindak kekerasan oleh siapapun, terhadap siapapun, apalagi kekerasan yang mengatasnamakan agama, yang kami nilai akan merusak citra dari agama Islam itu sendiri, kita tidak bicara kelompok demi kelompok, tetapi lebih pada perbuatan oleh siapapun dan kekerasan dalam bentuk apapun. Mari setelah ini, setelah ada yang namanya SKB, so what githu loh, bagaimana selanjutnya. Kita positif thinking, dakwah dengan mengajak, bukan mendepak, merangkul, bukan memukul, " ujarnya.
PP Muhammadiyah menyatakan, kesiapannya menerima pengikut Ahmadiyah yang akan kembali kepada ajaran Islam yang benar, untuk bergabung dalam organisasinya.
Mengenai anggota Muhammadiyah yang masuk Ahmadiyah, Din meyakinkan bahwa tidak ada warganya yang masuk Ahmadiyah, sebab dalam anggaran dasar organisasi tersebut tidak memperbolehkan warganya memiliki keanggotaan rangkap.
"Bahwa ada tokoh-tokoh Muhammadiyah Amin Rais, dan Syafii Maarif masuk dalam iklan AKKBB itu kami nilai sebagai sebuah ijtihat pribadi yang sangat konsen terhadap keberadaan kelompok masyarakat, bagi saya pribadi itu sah saja dialam demokrasi. Saya yakin tidak berarti itu bersetuju dengan Ahmadiyah, " pungkasnya. (novel)