Dilarang ke Papua oleh pemerintah Indonesia, Anggota Sub Komisi Asia Pasifik dari Kongres AS Eni Faleomavega mendatangi Ketua DPR dan Komisi I.
Setelah bertemu dengan Ketua DPR, selama kurang lebih satu setengah jam, rombongan angota Kongres AS mengadakan pertemuan tertutup dengan Pimpinan dan beberapa Anggota Komisi I DPR.
"Kami bertukaran pikiran tentang peningkatan hubungan kedua negara, dan dia juga menyampaikan saran-saran dan pandangannya tentang pembangunan Indonesia secara keseluruhan, khususnya pembangunan provinsi Papua maupun Papua Barat, " ujar Ketua Komisi I DPR Theo L. Sambuaga dalam jumpa pers, di Gedung Nusantara III, Kompleks DPR, Jakarta, Rabu (4/7).
Menurutnya, dalam pertemuan itu perwakilan anggota Kongres AS menyampaikan dukung terhadap pemberlakuan Otonomi Khusus di Papua yang merupakan bagian dari provinsi di wilayah NKRI, serta memberikan perhatiannya terhadap pemberdayaan masyarakat Papua.
Sementara itu, ketika disinggung tentang dukungan Kongres AS terhadap kemerdekaan Papua, Eni Faleomavega mengakui pernah mengeluarkan pernyataan jika pemerintah Indonesia tidak memberikan perhatian yang layak bagi Papua, maka berikan saja kemerdekaan itu.
"Pernyataan itu saya sampaikan pada masa lalu, saya tidak mengingkarinya, kurangnya perhatian dan kurangnya komitmen dari pemerintah Indonesia terhadap Papua, karena pemerintah tidak memberikan hal yang layak, maka berikan kemerdekaan itu. Saya tidak mengingkari, saya telah membuat pernyataan itu, " jelasnya.
Meski telah mengeluarkan pernyataan itu, Eni menganggap kondisi yang terjadi saat ini di Papua telah berbeda dengan sebelum pengesahan UU tentang Otonomi Khusus pada tahun 2001, yang memberikan keleluasaan kepada masyarakat Papua untuk mengembangkan demokrasi, HAM, serta pengembangan pembangunan infrastruktur didaerah.
"Saya berharap dapat melakukan kunjungan ke Papua, tapi karena masalah keamanan kunjungan itu batal dilakukan, Kemarin saya sudah bertemu dengan Fredy Numberi dan wakil dari Papua, saya senang sekali bertemu dengan mereka, masalah Papua menjadi penting untuk dibahas, " ujarnya.
Eni mengakui, kedatangannya merupakan undangan dari beberapa anggota DPR dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri saat berkunjung ke Washington, AS. (novel)