eramuslim.com – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto, meminta warga Kecamatan Lhoknga dan Peukan Bada Kabupaten Aceh Besar untuk melaksanakan salat Istisqa (salat minta hujan).
Hal tersebut sebagai bagian dari ikhtiar dan doa untuk mengakhiri musim kemarau yang melanda wilayah Aceh Besar yang berdampak kekurangan air bersih bagi masyarakat Lhoknga dan Peukan Bada akibat menurunnya permukaan air tanah.
Dalam kaitan pelaksanaan salat istisqa itu, Iswanto meminta jajaran MPU Kecamatan melakukan koordinasi dengan MPU Aceh Besar, juga dengan jajaran Teungku imum dan keuchik gampong.
“Usaha maksimal memang harus dan terus dilakukan untuk mengatasi dampak dari keadaan. Namun semua ikhtiar itu juga harus disertai dengan doa. Kita rencanakan salat Istisqa itu akan diadakan di Masjid Lhoknga, Gampong Lamkruet,” ucap Muhammad Iswanto, diwartakan RMOLAceh, Sabtu (13/7).
Rencana salat istisqa itu dilontarkan Iswanto usai memimpin Rapat Koordinasi lintas stakeholder serta OPD terkait, di Posko Darurat Bencana Kekeringan di pelataran Kantor Camat Lhoknga.
Dalam Rakor terbatas itu, Iswanto menekankan, semua tindakan yang dilakukan dalam kaitan penanganan terdampak kekeringan haruslah dalam koridor dan koordinasi di bawah kendali Pemerintah Kabupaten.
“Dengan konsep seperti itu, penangan akan lebih sistematis, terukur dan tepat sasaran atau tidak bias,” jelasnya.
Iswanto mengingatkan semua elemen yang terlibat dalam penanganan dampak kekeringan untuk tidak bekerja sendiri sendiri, namun tetap mengedepankan kolektivitas dan soliditas dalam bertindak.
Rakor Darurat Bencana Kekeringan itu diikuti jajaran keuchik di Kecamatan Lhoknga, Forkopimcam, serta unsur OPD, dan perwakilan dari PT SBA. Selain itu juga ada unsur DPRK dari Dapil Lhoknga dan Peukan Bada.
Dituturkan Iswanto, Pemkab Aceh Besar bersama PT Solusi Bangun Andalas telah berkomitmen untuk mencari solusi bagi penanganan kekurangan air bersih akibat kekeringan di Lhoknga dan sekitarnya. Langkah itu mencakup jangka pendek, jangka menengah, hingga jangka panjang.
Salah satu solusi berkelanjutan adalah dengan membuat sumur bor di masjid empat pemukiman dalam wilayah Kecamatan Lhoknga. Selain itu juga dengan membuat sumur bor di setiap gampong, tepatnya di meunasah atau fasilitas publik.
“Untuk sumur bor Masjid Kemukiman akan ditalangi melalui dana CSR dari PT SBA. Intinya, kesepakatan itu telah ada dan dibahas melalui beberapa kali rapat koordinasi gabungan,” kata Iswanto.
“Mari kita bersatu untuk kerja kerakyatan ini. Lakukan apa yang telah disepakati, termasuk kita revisi ADG untuk kemaslahatan masyarakat. Saat ini sekitar (Rp) 700 miliar alokasi dana desa untuk 604 Gampong di Aceh Besar,” pungkas Iswanto.
(Sumber: RMOL)