Horeee… Indonesia Utang Lagi Rp.4 Triliun!

Investasi swasta di bidang pariwisata juga diperkirakan meningkat lebih dari 13 kali lipat, menjadi 421 juta dolar AS. Berbagai manfaat tambahan dari proyek ini termasuk peningkatan akses ke sumber air bersih, layanan pengumpulan limbah padat berkelanjutan dan perbaikan sanitasi yang dapat menguntungkan lebih dari 2,8 juta orang.

Proyek ini juga akan berusaha memperbaiki manajemen aset alam dan budaya, yang sangat penting bagi pertumbuhan sektor pariwisata.

Sementara, investasi dalam sumber daya manusia akan memberikan kepastian kepada masyarakat lokal agar dapat memperoleh manfaat jangka panjang dari peningkatan kinerja sektor pariwisata. “Proyek ini akan membantu meningkatkan koordinasi antara pemerintah pusat, provinsi dan daerah serta memobilisasi sumber daya menuju tujuan bersama yang berlandaskan rencana induk pariwisata terpadu yang disiapkan untuk setiap tujuan,” tambah World Bank Senior Private Sector Specialist Bertine Kamphuis.

Meski utang nambah, pendukung pemerintah membela dan meminta rakyat tidak khawatir dan curiga. Wakil Ketua Umum Partai Hanura Yus Usman Sumanegara mengatakan, dalam empat tahun terakhir rasio utang terhadap PDB masih cukup ideal, ada peningatakan sedikit dari tahun 2014-2017 tapi tetap di bawah 30 persen. Kalau mengacu pada UU Keuangan Negara, itu masih ideal, karena UU mengatur maksimal 60 persen. “Artinya, likuidas keuangan negara cukup bagus,” katanya, kemarin.

Menurut Yus, rasio ini masih sangat ideal, artinya kemampuan keuangan negara membayar pokok dan bunganya masih cukup bagus. Tapi namaya utang kalau digunakan untuk membiayai investasi tidak seperti membalikkan telapak tangan, perlu waktu dan proses. Contoh pembangunan MRT, satu dua tahun baru selesai. Tapi begitu selesai nilai aset negara dan keuangan negara pasti akan bertambah.