Tak hanya itu, menurutnya sejak awal pandemi Covid-19 banyak usaha yang gulung tikar, karyawan di PHK, dan seniman hingga musisi yang tidak bisa manggung. Dengan diadakannya PSBB ataupun PPKM, menurutnya hal tersebut tidak akan mampu untuk mengatasi masalah penyebaran Covid-19 .
Keadaaan itu akan membuat masalah baru bagi Indonesia, yakni masyarakat yang mati kelaparan. “Perpanjangan PPKM Darurat tidak akan bisa selesaikan wabah, pilihannya seperti buah simalakama, mati karena wabah atau mati karena kelaparan,” kata Didi.
Lewat tulisannya, bintang film Beauty & The Best itu terlihat bukan hanya sekedar mengkritik, ia bahkan memberikan usulan yang mungkin bisa menjadi pertimbangan pemerintah. Yakni menjalani lockdown, karantina, atau PPKM yang lebih ramah untuk masyarakat menengah ke bawah.
Pasalnya, banyak buruh harian yang hanya menerima upah jika mereka bekerja pada hari itu dan berdagang pada hari itu. Terlebih, tak sedikit pula masyarakat yang tidak memiliki penghasilan bulanan yang tetap.
Didi pun berharap agar pemerintah bisa mempertimbangkan usulannya, jika, hasil dari PPKM Darurat Jakarta dan Bali tidak berdampak signifikan dan berkorelasi dengan penurunan kasus Covid-19, yakni untuk melakukan evaluasi strategi kebijakan dan koordinasi antar lembaga. Kedua, melakukan sosialisasi dan edukasi secara masif tentang penanganan bagi yang terpapar Covid-19 dan pola hidup sehat untuk melawan Covid-19.
Ketiga, menggali ide dan terobosan baru dalam membuat kebijakan yang tidak melulu dan tidak hanya bersifat aturan, tetapi juga bersifat solutif bagi masyarakat yang terkena imbas ditetapkannya aturan itu. Terakhir, mendorong pemerintah bukan hanya mengidentifikasi mereka yang terpapar Covid-19 tetapi juga mengidentifikasi mereka yang terdampak pandemi secara ekonomi dengan alat ukur yang tepat.[sindonews]