Diam-Diam Rezim Jokowi Kuras Cadangan Devisa Warisan SBY Untuk Jaga Rupiah

jokowiEramuslim.com – Setahun yang lalu, data Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan posisi cadangan devisa (Cadev) Indonesia peninggalan presiden SBY, pada 2014 adalah USD 111.862 M. Dalam data Bank Indonesia tercatat, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2015 ini tercatat sebesar 105,9 miliar dolar AS.
Menurut BI dan Bappenas, posisi cadev kita adalah sebagai berikut: April 2015 US$ 110,9 M; Mei 2015 US$ 110,8 M; Juni 2015 US$ 108 M; Juli 2015 US$ 107,6 M; Agustus 2015 US$105,3 M; September 2015 US$101.7 M.
Pada November 2015, cadangan devisa kita di posisi 100,2 miliar dolar AS. Namun, pada Desember 2015, cadev meningkat secara signifikan di angka 105,9 miliar dolar AS. Artinya, dalam tahun pertama pemerintahannya, Jokowi menggunakan cadangan devisa sebesar 5,926 miliar dolar AS.
Pengurasan cadangan devisa tersebut, menurut BI, di antaranya untuk koreksi nilai Rupiah, yang selama bulan Agustus dan September 2015 saja sebesar USD 3.6 M.
Meski cadev terkuras, naiknya cadangan devisa sebulam terakhir semoga menjadi pertanda mulai stabilnya kondisi ekonomi pemerintahan Jokowi. Cadangan devisa Indonesia periode Desember 2015 yang naik juga harus mampu dimanfaatkan untuk menambah kepercayaan investor di dalam negeri sehingga menahan pelemahan rupiah lebih dalam, walau nilai kurs rupiah terhadap dollar tetap saja mendekati angka 14.000, sangat jauh dari kebohongan para ekonom pendukung Jokowi yang bilang jika Jokowi jadi presiden maka rupiah bisa mencapai Rp.10.000 per dollar AS. Entah ngumpet di mana ekonom-ekonom ini.(ts/rn)