Eramuslim.com – Aktivis politik Muhammad H Thamrin mengecam keras kinerja staf Kepresidenan Presiden Joko Widodo, terkait pidato Jokowi tentang “keamanan laut” di London.
“Di London Jokowi berapi-api bicara tentang pengamanan laut dan peran Indonesia, lupa dengan awak kapal yang disandera di Mindanao. Helloooo?” kecam Thamrin di akun Twitter @monethamrin.
Thamrin menyoal staf Kepresidenan yang menyiapkan pidato Presiden Jokowi. “Staff Kepresiden Jokowi brengsek semua, udah tau ada penyanderaan awak kapal di Mindanao, kenapa Presiden diminta bicara tentang keamanan laut?” tegas @monethamrin.
Seharusnya, kata Thamrin, Staf Kepresidenan paham bahwa di Eropa sangat peka dengan soal HAM dan hukuman mati. Dalam hal ini, Staf Kepresidenan tidak menyiapkan pidato dan jawaban Presiden Jokowi saat diwawancara wartawan.
Pernyataan keras Thamrin itu mengundang reaksi keras netizen “pendukung” Jokowi. “Logika cetek pengikut Jokowi, krn penyanderaan WNI oleh Abu Sayaff terjadi di Sulu, wilayah Philipine, maka itu bkn urusan Indonesia. Broooo, negara melindungi seluruh warganya dimana pun ia berada, itu wajib. Kepandiran kok dipelihara krn nasi bungkus?” tegas @monethamrin.
Dalam pidatonya di hadapan Sidang Marine Environment Protection Committee (MEPC), di Gedung International Maritime Organization (IMO) London, Presiden Joko Widodo menyinggung visi kelautan RI.
“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih atas undangan untuk berbicara di forum IMO. Sejak awal, saya memberi perhatian khusus kepada masalah-masalah kelautan ini,” kata Presiden Jokowi dalam bahasa Inggris.
Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan bahwa sudah terlalu lama bangsa Indonesia memunggungi laut sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dimana dua pertiga wilayahnya terdiri dari air dan kaya sumber daya maritim termasuk Ikan, gas, minyak dan keragaman hayati.
“Oleh karena itu, pemerintahan saya berkomitmen untuk menjadikan kembali Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia menyuarakan kembali Jalesveva Jayamahe untuk kembali ke jatidiri kami sebagai negara maritim sebagai Poros Maritim Dunia,” kata Jokowi.(ts/intelijen)