Eramuslim.com – World Bank (Bank Dunia) menawarkan pinjaman hingga US$ 11 miliar atau sekitar Rp 143 triliun (kurs Rp 13.000) ke pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pinjaman ini bisa diambil selama tiga sampai empat tahun ke depan.
Sebanyak US$ 8 miliar berasal dari Bank Dunia, sedangkan US$ 3 miliar sisanya berasal dari International Finance Corporation (IFC) dan Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA).
“Kami benar-benar berkomitmen membangun dan memperluas kerjasama dengan Indonesia. Pertemuan dengan Presiden Jokowi tadi sangat inspiratif dan kami bergerak ke arah yang baik,” ujar Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim konferensi pers di Kantor Presiden usai melakukan pertemuan selama satu jam dengan Presiden Jokowi, (20/5).
Dalam pertemuan di Istana, tidak sedikit pun Jokowi mengecam atau mengkritis Bank Dunia sebagaimana beberapa waktu lalu ketika Jokowi berpidato di Konferensi Asia Afrika (KAA) Bandung. Malah Jokowi minta utang lagi sebesar 1 Miliar Dollar atau setara dengan 13 triliun Rupiah dengan kurs 13.000.
“Saya optimistis akan masa depan Indonesia,” ujar Presiden Bank Dunia.
Bank Dunia pertama kali membuka kantor di Jakarta pada tahun 1968. Kantor ini adalah perwakilan pertama di luar Washington, D.C yang hingga hari ini masih merupakan kantor perwakilan terbesar.
“Bank Dunia berkomitmen membangun kemitraan erat dengan Indonesia, kemitraan yang telah berlangsung selama enam dekade,” kata Kim.
Kim juga memuji pertumbuhan ekonomi Indonesia yang secara rata-rata tumbuh 6% dalam 10 tahun terakhir. Indonesia juga telah berhasil memangkas separuh jumlah penduduk yang menderita kemiskinan ekstrim selama 15 tahun terakhir ke angka 11,3%.
“Membantu 25 juta orang keluar dari kemiskinan dalam kurun waktu kurang dari satu generasi adalah sebuah pencapaian besar,” ujarnya.
Dari tawaran pinjaman tersebut, Indonesia sedang dalam pembicaraan untuk mengambil utang sebesar US$ 1 miliar.(rz)