Eramuslim – Pemerintah Provinsi DKI prihatin dengan kasus Taufik Gani, seorang pemuda 22 tahun yang ditangkap karena melakukan penyebaran dan ajakan bertindak asusila sesama jenis di media sosial.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto yang turut hadir dalam ekspose kasus tersebut menjelaskan, Jakarta menjadi peringkat kedua kasus HIV-Aids di Indonesia dengan jumlah sekitar 46 ribu HIV dan 8.769 pengidap Aids.
Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyatakan bahwa penyebaran virus laknat HIV AIDS di Jakarta telah mengalami pergeseran. “Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Aids di Jakarta disebabkan oleh hubungan sesama jenis,” terang Koesmedi Priharto.
“Dulu, akibat jarum suntik berganti-ganti, sekarang HIV yang tertinggi karena Lelaki Suka Lelaki (LSL). Mungkin, kalau perempuan lebih tertutup ya,” kata dia di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (3/11).
Koesmedi mencontohkan pada pengungkapan polisi dalam kasus penggerebekan Atlantis Gym di Kelapa Gading pada Mei lalu. Dari ratusan orang yang diamankan polisi, sepuluh orang dikirimkan ke dinas kesehatan untuk pemeriksaan HIV.
“Dari 100 lebih, dikirim ke kami sepuluh orang, delapannya positif (HIV),” ujar Koesmedi.
Kendari demikian, Koesmedi mengimbau agar para pengidap virus HIV-Aids tidak berkecil hati. Pasalnya, Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah menyiapkan fasilitas kesehatan untuk menangani virus mematikan itu. “Kami imbau di 44 puskesmas, 48 RS di DKI bisa memeriksa virus tersebut, termasuk RS Polri,” ujarnya.