Di Depan PBB, Indonesia Tegas Kutuk Serangan Israel di Gaza

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berbicara di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). (Dok: X@Menlu_RI)

eramuslim.com – Indonesia menyikapi serangan Israel ke wilayah Gaza baru-baru ini. Hal ini disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam Sidang Majelis Umum PBB tentang Palestina, Kamis (26/10/2023).

Retno menyampaikan bahwa Indonesia mengedepankan penghindaran pada pembunuhan warga sipil tetap dikedepankan. Ia juga meminta agar bantuan kemanusiaan dapat diizinkan masuk ke Gaza dengan mudah dan cepat.

“Saya berdiri di hadapan Majelis Umum PBB tentang Palestina (26/10), tidak hanya sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia, tetapi juga sebagai seorang perempuan, seorang ibu, seorang nenek… dan untuk membela keadilan & kemanusiaan,” ujar diplomat top RI itu dalam akun Twitter resmi.

Israel telah melakukan pemboman sporadis di Gaza sejak 7 Oktober ketika kelompok bersenjata Hamas melintasi perbatasan dan menewaskan 1.400 orang dan menculik 222 lainnya. Hamas sendiri beralasan serangan itu adalah balasan pada penyerbuan Masjid Al-Aqsa yang memakan korban warga Palestina dan kekecaman pemukiman Yahudi terhadap wilayah itu.

Sejauh ini, lebih dari 7.000 warga Palestina telah terbunuh, di mana sebagian besar warga sipil dengan hampir 3.000 korban tewas adalah anak-anak. Muncul kekhawatiran jumlah korban akan bertambah jika Israel benar-benar melakukan invasi darat ke Gaza dalam upaya menghancurkan Hamas dan menyelamatkan para sandera.

Sementara itu, selain serangan besar-besaran, Israel juga telah memutus akses bahan logistik, air, dan utilitas ke wilayah Gaza. Kondisi ini pun telah mengancam kehidupan warga wilayah itu, dengan fasilitas kesehatan yang makin kewalahan karena banyaknya korban dan stok obat-obatan serta listrik yang terbatas.

Untuk dapat menghentikan hal ini, Retno meminta negara anggota PBB untuk menggunakan hati demi membela keadilan dan kemanusiaan. Ia mengatakan, dunia seolah menolak melihat kenyataan terjadinya petaka di Gaza, padahal sampai hari ini serangan dan pembantaian di Gaza masih terus berlanjut.

“Sudah tak terhitung berapa kali kita berdiri di aula ini untuk mengurangi penderitaan saudara-saudari kita di Palestina. Tak terhitung berapa kali kita mengadakan pertemuan darurat Majelis Umum PBB mengenai nasib rakyat Palestina. Namun tak terhitung pula berapa kali harapan kita pupus karena kepentingan politik sempit,” pungkasnya.

Untuk itu, Retno menekankan Sidang Majelis Umum PBB harus dapat menjalankan peran yang gagal dijalankan oleh Dewan Keamanan PBB. Menurutnya, Sidang Majelis Umum PBB harus membuktikan bahwa penduduk PBB menjunjung tinggi martabat dan nyawa manusia.

“Kehadiran saya di sini adalah untuk membela kemanusiaan. Indonesia mengutuk sekerasnya kekerasan yang dilakukan Israel terhadap Palestina, termasuk serangan terhadap rumah sakit dan tempat ibadah di Gaza. Pembunuhan, penculikan, dan hukuman kolektif atas warga sipil tanpa pandang bulu harus dikecam karena tidak manusiawi dan melanggar hukum internasional,” tandasnya.

 

(Sumber: Cnbcindonesia)

Beri Komentar