Menjawab soal wacana ‘People Power’ yang dilontarkan Ketua Dewan Pengarah BPN, Amien Rais, Prabowo mengatakan dirinya tak bermaksud mendorong rakyat untuk turun ke jalan. Namun ia juga pesimistis terhadap Mahkamah Konstitusi dan Mahkamah Agung.
“Terserah rakyat, itu adalah keputusan rakyat. Saya bukan seorang diktator. Saya tidak akan mengatakan ini atau itu. Saya tidak akan menyuruh orang-orang ke jalan, tapi saya meyakini mereka akan melakukan itu (karena dicurangi). Karena, anda bisa lihat sejarah, rakyat Indonesia bukan kambing-kambing. Mereka tidak akan begitu saja menerima,” ujar Prabowo di hadapan tamu-tamunya.
Dari keterangan tertulis yang diterima, Prabowo mengaku dirinya memang sengaja ingin menyampaikan kepada komunitas media asing dan kedutaan asing terkait pandangannya selama Pemilu 2019.
Media lokal yang ingin masuk pun dilarang. Dari pantauan CNN Indonesia, media lokal yang hadir hanya diperbolehkan menunggu di luar pagar rumah Prabowo.
Sejumlah media asing yang mendatangi kediaman Prabowo itu di antaranya adalah Aljazeera, ABC, Anadolu, dan BBC. Tampak pula perwakilan dari media berbahasa Inggris yang berbasis di Jakarta,Independent Observer.
Diakui Prabowo, dirinya memang sengaja ingin menjelaskan kepada warga dunia melalui media asing bahwa pihaknya telah mengalami aksi kecurangan secara terbuka, yang menurutnya telah melenceng dari norma demokrasi.
“Pada intinya, kami mencoba untuk menjelaskan kepada warga dunia dan Indonesia tentunya, bahwa kami mengalami pemilu dengan aksi kecurangan yang terbuka dan terbukti melenceng dari norma demokrasi,” kata dia.