Di Bawah Rezim Jokowi, Selama Januari sampai Oktober 2015, 200 Pasar Tradisional Ter(Di)bakar

usai-gelap-gulita-landa-bali-pasar-tradisonal-terbakar-tlLEramuslim.com – Tahun ini terdapat lebih dari 200 kebakaran pasar tradisioanal, dan ini menjadi tahun terburuk dalam sejarah pasar tradisional Indonesia.

“Penyebab resmi yang selalu muncul selalu sama, korsleting listrik. Titik. Saya tahu susah untuk mempercayai bahwa semua kebakaran pasar itu dikarenakan korsleting listrik, apalagi jika kita sudah tahu dengan pasti ada dana revitalisasi yang siap dieksekusi oleh investor,” kata Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi), Abdullah Mansuri, dalam keterangan beberapa saat lalu (18/10) seperti dimuat Kantor Berita RMOL.

Menurut Abdullah, dalam persoalan kebakaran ada tiga hal penting yang harus disepakati. Pertama, jika memang sudah ada wacana soal revitalisasi atau relokasi yang sudah ada bibit-bibit sengketa di dalamnya, apa yang harus dilakukan pedagang agar kejadian pembakaran pasar tidak terjadi lagi.

Kedua, untuk pasar-pasar yang sudah terbakar, apa yang harus dilakukan agar kepentingan pedagang terlindungi dan mereka tidak terputus sumber penghidupannya.

Ketiga, jika memang penyebab kebakaran karena korsleting listrik, apa langkah pencegahan yang dapat disepakati bersama olah para pedagang pasar, dan agaimana agar pengelolaan pasar bisa mencegah kebakaran. Lalu yang akan mengontrol instalasi listrik di pasar.

“Sekali lagi, kita disini adalah kolektif, bukan hanya Ikappi dan para pedagang, namun juga apa kita harapkan akan dilakukan oleh pemerintah di pusat dan daerah, pengelola pasar  atau bahkan PT PLN sebagai yang punya listrik agar kebakaran pasar ini tidak terus berlanjut,”kata Abdullah dalam Rapimnas Ikappi di Jakarta.

Suatu rezim jika ditopang oleh kumpulan cukong, pasti hanya menjadi boneka atau stempel bagi kepentingan cukong-cukong itu. Tanpa sepengetahuan banyak orang, satu grup usaha yang bersimbolkan handuk diperas, dimiliki oleh Aseng yang selama ini berada di belakang Jokowi, sekarang ini telah menjadi raja bagi mall-mall di seluruh Indonesia. Selama satu tahun kepemimpinan Jokowi, grup usaha Aseng ini tumbuh dengan sangat pesat dan bisa jadi dalam waktu singkat akan menguasai seluruh sendi-sendi perekonomian bangsa Indonesia. Untungnya banyak rakyat pribumi yang tida sadar. Karena jika sadar, bukan mustahil akan timbul gejolak dan kerusuhan. (ts)