Eramuslim.com – Sejumlah tokoh nasional menilai kehidupan bernegara semakin melenceng dari tujuan proklamasi 1945. Indonesia kini menjadi negara super liberal akibat amandemen UUD 1945.
Mereka juga menilai Presiden Jokowi telah ingkar janji. Pemerintahnya membiarkan penggusuran rakyat miskin, memberikan jalan leluasa bagi asing menguasai perekonomian domestik serta lemah menegakkan hukum.
“Pemerintahan Jokowi belum berhasil mengembalikan arah kehidupan berbangsa dan bernegara sebagaimana di amanatkan oleh cita-cita proklamasi 17-8-45,” papar para tokoh dalam Komunike bersama yang diterima Redaksi, Kamis (7/7/2016) di Jakarta.
Mereka antara lain adalah Prof Prijono Tjiptoheriyanto, Taufiqurahman Ruki, Ratna Sarumpaet, Syahganda Nainggolan, Djoko Edhi S Abdurakhman, M Hatta Taliwang, Mayjen Purn TNI.Budi Sujana, Marsda Purn. Amirullah Amin, Laks.Purn.Slamet Soebiyanto dsbnya.
Hampir dua tahun memimpim pemerintahan, Presiden Jokowi juga dinilai tak bisa mewujudkan janji Trisakti dan Nawacita serta Revolusi Mental. Bahkan Jokowi disebut memecahkan belah parpol dan tidak tegas terhadap eks pengikut PKI.
Atas semua itu para tokoh mengajukan Tiga Tuntutan Rakyat (Teritura) Untuk Selamatkan NKRI. Tiga tuntuan itu adalah :
1.Kembali kepada UUD 45 ASLI sebagai Konstitusi berbangsa dan bernegara dan Pancasila sebagai dasar ideologi negara serta melaksanakannya secara murni dan konsekwen.
2. Presiden agar bersungguh-sungguh melindungi segenap tumpah darah Indonesia, melaksanakan janji-janji politiknya menuju Indonesia yang berdaulat, mengembalikan fungsi TNI dan POLRI sebagai alat negara dan bukan alat kekuasaan, serta pemerintah wajib menunjukkan keberpihakan kepada ekonomi kerakyatan dan ekonomi pribumi.
3. Penegakan hukum yang memenuhi rasa keadilan masyarakat, tidak berpihak dan menuntaskan perkara-perkara hukum yang menyita perhatian dan energi masyarakat khususnya kasus RS Sumber Waras dan Reklamasi Teluk Jakarta. (ts/pm)