Eramuslim.com – Jakarta tidak mengalami kemajuan dan perbaikan selama dipimpin Ahok.
“Lihat saja, hari ini Jakarta makin macet, banjir tidak teratasi, pengelolaan sampah yang amburadul, dan masyarakat miskin kota yang makin banyak. Pembangunan DKI juga tersendat karena penyerapan APBD-nya kecil sekali,” jelas pemerhati politik Jakarta, Sugiyanto, saat dihubungi kantor berita RMOL (13/7).
Bukan hanya itu, di mata Sugiyanto, Ahok juga bermasalah di bidang etika. Ahok sering mengucapkan kata-kata kasar bahkan kotor. Padahal, sebagai pejabat publik, Ahok harusnya bisa memberi contoh yang baik. Dengan fakta itu, Sugiyanto ragu Ahok bisa mengumpulkan KTP sampai 1 juta lembar sebagai modal untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 lewat jalur independen, kecuali KTP abal-abal alias aspal yang sangat mudah dibikin.
“Mengumpulkan 1 juta KTP itu tidak mudah. Apalagi nanti akan diverifikasi langsung ke orang yang memberi dukungan itu. Hampir tidak mungkin Ahok dapat jumlah itu. Lihat saja, sekarang kan baru dapat 19 ribuan,” ucapnya.
Sugiyanto juga menyoroti soal propaganda pengumpulan KTP itu lewat Youtube. Menurutnya, langkah tersebut sudah masuk kategori kampanye. Padahal, Pilkada DKI masih sangat jauh. KPU seharusnya sudah menjatuhkan sanksi kepada orang yang bisanya marah-marah tanpa solusi ini.
“Karena itu, Bawaslu harus mengklarifikasi ini. Kan Pilkada itu ada tahapannya. Apa sekarang sudah dibolehkan untuk melakukan kampanye seperti itu,” tandasnya. Dan bagi warga Muslim Jakarta, akidah Islam tidak membenarkan seorang Muslim memilih calon pemimpin kafir karena yang Muslim masih sangat banyak. Jika masih saja memilih calon pemimpin kafir, maka haram hukumnya. (rz)