Di Balik Bagi-bagi Sembako Jokowi, Apa Karena Bansos Covid-19 Belum Siap Distribusi?

Ia menjabarkan, Perpu 1/2020 sama sekali tidak berbicara mengenai kebijakan penanganan corona, sistem penanganannya, pengorganisasiannya, pola koordinasinya, sumber pendanaannya, dan bahkan supporting sistem lainnya.

Yang ada justru menurutnya adalah silang pendapat, baik antara kementerian/lembaga ditingkat pusat, maupun pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

“Dalam banyak hal di dalam pemerintahan pusat sendiri. Sehingga mereka tidak seia sekata dan seirama dalam bergerak menghadapi virus corona. Negara tidak kelihatan berperan,” ungkapnya.

Kalau boleh menilai, Salamuddin Daeng melihat Presiden kurang keras dalam mengambil berbagai kebijakan dalam menerapkan aturan, khususnya dalam rangka mengefektifkan birokrasi pemerintahan.

Hal itu bisa disaksikan dari banyak bantuan yang disalurkan masyarakat, tapi tidak terkoordinasi baik dari sisi pendataan maupun pelaksanaannya. Selain itu, sumber dana di berbagai kementerian/lembaga dalam bentuk bantuan CSR, juga terbilang sama.

“Demikian juga di pemerintah daerah. Namun tidak terkoordinasi dengan baik. Masing masing kementerian kerja sendiri sendiri,” tuturnya.

Namun jika dilihat secara kelembagaan, Salamuddin Daeng melihat persoalan distribusi Bansos dan BLT ini bisa diselesaikan dengan mudah.

Sebab, secara otoritas, alurnya ialah dari presiden turun persetujuan ke menteri keuangan, lalu dana disalurkan menteri sosial dan pemerintah daerah.

“Seharusnya lebih gampang di salurkan,” tegas Analis dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) ini.

Salamuddin Daeng pun menduga, persoalan Bansos dan BLT yang belum diterima masyarakat, dikarenakan beberapa faktor, yakni pemerintah pusat tidak siap dengan data, dan jajaran kabinet Jokowi lambat bekerja.

“Sebagaimana banyak program dan proyek lainnya, selalu berbenturan dengan masalah tidak ada data demografi yang akurat. Ada kemungkinan juga uang di kementerian keuangan tidak ada. Sehingga dicari carilah alasan untuk menunda bantuan BLT dan bansos,” ucap Salamuddin Daeng.

Pantas saja Pak Jokowi bagi kardus bantuan di jalan-jalan dan masuk kampung sendiri. Mungkin kesal dengan para pembantunya yang lelet,” pungkasnya. (rmol)