Di antara Para Penumpang, Terdapat Rombongan Wartawan dan Pejabat Pemerintah Australia

Pesawat Garuda Indonesia Boeing 737-400 dengan nomor penerbangan GA 200 yang terbakar di bandara Adi Sucipto, Yogyakarta membawa 133 penumpang. Petugas Posko Angkasa Pura di bandara Adi Sucipto menyatakan, untuk sementara 30 orang dipastikan selamat, 50 orang mengalami luka-luka, sisanya belum jelas.

Petugas posko Edi Supriyanto pada eramuslim mengatakan, 50 korban luka itu kini sedang mendapat perawatan di Rumah Sakit Bethesda. Korban lainnya ada yang dibawa ke Rumah sakit Angkatan Udara Harojalukito. Menurut Edi, tim penyelamat masih melakukan evakuasi di lokasi kejadian.

Belum ada keterangan resmi dari pihak Garuda Indonesia tentang musibah yang menimpa pesawatnya itu.

Sementara itu, BBC melaporkan, terdapat sejumlah pejabat pemerintah Australia dan wartawan dalam pesawat nahas tersebut. Rombongan itu berangkat dari Jakarta menuju Yoyakarta untuk meliput kunjungan Menlu Australia Alexander Downer ke Yogyakarta. Namun Downer dilaporkan tidak terdapat dalam daftar penumpang pesawat tersebut.

Al-Jazeera menyatakan, juru bicara departemen luar negeri dan perdagangan Australia membenarkan bahwa sejumlah pejabat pemerintahnya dan beberapa wartawan, menjadi penumpang pesawat Garuda Indonesia yang terbakar itu. Tapi belum diketahui bagaimana nasib mereka.

Seorang saksi mata pada BBC mengungkapkan, pesawat Garuda Indonesia yang terbakar itu, posisinya berada di tengah sawah. Seluruh badan pesawat hangus terbakar dan tinggal tersisa ekornya saja. Mobil-mobil ambulan sibuk mengangkut para korban dan bau hangus masih terasa. (ln/bbc)