Anggota Komisi VIII DPR DH. Alyusni menyatakan, Departemen Agama (Depag) saat ini jangan cuma sibuk mengurusi masalah haji. Tapi, masalah pendidikan Islam di madrasah dan perguruan tinggi Islam harus diperhatikan lebih serius.
Menurutnya, langkah itu penting mengingat kecenderungan rendahnya peminat studi-studi agama di perguruan tinggi Islam. Hal ini terjadi, salah sebabnya, karena akibat perubahan status IAIN menjadi UIN. "Studi Islam di UIN harus diarahkan yang lebih baik, " ujar Alyusni di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Jum’at (31/8).
Ditegaskannya, pemerintah dalam hal ini Departemen Agama (Depag) perlu turun tangan untuk memperbaiki studi agama di UIN. "IAIN yang sudah berubah jadi UIN tidak boleh meninggalkan karakteristik khas agamanya, " katanya.
Bila hal itu dibiarkan, lanjut alumni IAIN Jakarta ini mengingatkan, maka alumni UIN hasilnya setengah-setengah. "Ilmu agamanya setengah, yang lulus dari jurusan umum, ilmunya juga setengah. Masih kalah dengan dari kampus umum, " paparnya.
Ia menambahkan, dalam meningkatkan kualitas, UIN tidak bisa hanya melakukan kerjasama dengan perguruan-perguruan tinggi Barat. "Kerjasama dengan perguruan tinggi di Timur Tengah perlu ditingkatkan. Mereka juga senang bisa berpartisipasi kerjasama dengan UIN, tapi kerjasamanya selama ini tidak memuaskan mereka, " tuturnya. (dina)