DMI akan Bantu Rekonstruksi Masjid di Daerah Bencana

Bencana alam banjir bandang yang terjadi dibeberapa daerah di Indonesia selain menyebabkan bangunan rumah warga sekitar mengalami kerusakan, juga menyebabkan bangunan masjid dan mushola tidak dapat digunakan untuk keperluan ibadah secara sempurna.

Dewan Masjid Indonesia akan merekomendasi kepada pemerintah dalam hal ini Departemen Agama dan pihak-pihak terkait untuk membantu proses rekonstruksi dan rehabilitasi perbaikan kembali rumah ibadah yang rusak akibat bencana alam.

"Dewan Masjid secara fisik tidak punya dana untuk itu, tapi kita akan bekerjasama dengan pemerintah dan para donatar untuk membantu perbaikan masjid yang rusak itu," kata Sekjen Dewan Masjid Indonesia Natsir Zubaidi, usai diskusi pemilu, di Gedung DPD RI, Jakarta, Kamis (2/4).

Dalam musibah bobolnya tanggul Situ Gintung pada Jum’at pekan lalu, Masjid Al Barkah dengan izin Allah tetap berdiri kokoh melawan terjangan air bah dan lumpur yang meluluhlantakan pemukiman sekitar.

"Kondisi masjid disekitar Situ Gintung tidak terlalu parah ya, tapi seperti di pernah dilakukan di Yogyakarta, Papua, dan Aceh, tim akan menginventasir kerusakan yang dialami, seperti itu juga akan dilakukan daerah bencana banjir bandang di Tanah Datar, Sumatera Barat," jelas Natsir.

Oleh karena itu, Dewan Masjid Indonesia akan bekerjasama dengan daerah-daerah yang terkena bencana untuk mengembalikan fungsi masjid dan mushollah sebagai tempat ibadah dan pengembangan Islam.

Trauma Center untuk Korban Situ Gintung

Sementara itu, untuk memulihkan trauma akibat musibah Situ Gintung, Psikolog anak Seto Mulyadi yang akrab dipanggil Kak Seto sedang menyiapkan "Trauma Center" dekat Wisma Kerta Mukti di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

"Trauma Center" akan bertempat di halaman Wisma Kerta Mukti yang juga menampung para pengungsi dari pos pengungsi Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Kak Seto dan beberapa orang berkoordinasi dengan sejumlah petugas dari pihak TNI dan beberapa departemen atau instansi pemerintah terkait

"Nantinya, di `Trauma Center` ini akan terdapat 15 hingga 20 psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia," kata Kak Seto. (novel)