“Banyak komen terkait kata ‘muazin’ dalam postingan Pak Jokowi @jokowi di twitter. Tidak sedikit yang membully dan mentertawakan. Alasannya, tidak ada azan dalam shalat Id sehingga tidak perlu muazin,” kata Tuang Guru Bajang dalam laman Instagramnya @tuangurubajang, dikutip VIVA pada Kamis, 22 Juli 2021.
TGB menjelaskan mengenai huru hara tersebut terkait dengan ilmu fikih. TGB tak lupa mengutip tulisan Imam Nawawi RA dalam kitab Al-Majmu, salah satu kitab babon dalam fikih Syafii.
Imam Syafii dan Ashab (para tokoh utama Mazhab Syafii) mensunnahkan ucapan: Ash-shalatu jamiah (saat shalat id), berdasarkan qiyas dengan shalat gerhana. Imam Syafii mengatakan dalam bukunya Al-Umm. “Aku suka apabila Imam memerintahkan muazin untuk menyerukan di shalat Id dan shalat lain yang dilaksanakan secara berkumpul, “Ash-Shalatu jamiah’.
“Jadi istilah Muazin juga dipakai dalam shalat Id, hanya saja yang diserukan bukan azan yang biasa namun ucapan Ash-Shalatu jamiah. Dan inilah yang diamalkan selama ini,” katanya.
Jauh sebelum itu, TGB juga beberapa kali datang membela Presiden Joko Widodo. Termasuk saat Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang dalam Pilpres 2019. Saat kemenangan Jokowi menuai banyak kritikan bahkan hinaan, TGB juga paling depan untuk memebela. Hal itu ia sampaikan lewat akun instagram dan facebooknya.
“Allah telah berkehendak menjadikanmu pemimpin kami lima tahun lagi. Hinaan, makian dan fitnahan tidak menyurutkan rakyat untuk tetap memilihmu. Semoga Allah memberikanmu kekuatan membawa Indonesia menjadi lebih baik lagi. Selamat,” tulis politisi Partai Golkar ini, Selasa, 21 Mei 2019.