Deptan Masih Lakukan Audit untuk Impor Daging Asal AS

Dirjen Peternakan Departemen Pertanian Tjeppy Dorodjatun Soedjana mengatakan, impor daging asal Amerika Serikat (AS) sampai saat ini belum dapat dilakukan, karena masih ada beberapa kendala yang harus diselesaikan.

Menurutnya, tim audit Indonesia yang berangkat ke AS sedang memprosesnya, dan untuk memutuskan layak impor AS harus menerima persyaratan-persyaratan yang diajukan Indonesia seperti kehalalan karena sebagian besar masyarakat Indonesia beragama muslim.

"Seperti masalah sertifikasi rumah potong hewan (RPH) terhadap kehalalan dan keamanan, " kata usai melepas para dokter hewan yang tergabung dalam tim teknis pengawasan hewan kurban, di Jakarta, Selasa (18/12)

Tjeppy menambahkan, serifikasi produk-produk dari rumah potong yang sudah diaudit, apabila dilaksanakan impor harus mampu menjamin hewan sebelum dipotong diperlakukan dengan benar, kemudian dipotong secara halal, serta kemasannya dan pengangkutannya juga tidak dicampur dengan produk yang lain yang tidak halal. Yang terpenting juga, tidak boleh transit di tempat lain, harus langsung dibawa ke pelabuhan di Indonesia.

"Masih banyak lagi hal lainnya yang perlu diperjelas, misalnya AS mengatakan tidak mengekspor sepanjang tahun ke Indonesia, bagaimana kalau rumah potong itu digunakan untuk yang tidak halal dalam beberapa minggu atau beberapa hari. Hal itu tidak bisa, karena itu artinya dia (AS) tidak full time memproses secara halal, "ungkapnya.

Sementara itu, dalam rangka hari raya Idul Qurban 1428 Hijriah, Ditjen Peternakan melepas tim teknis pengawasan hewan kurban, yang terdiri dari 59 dokter hewan yang tergabung dalam untuk ditempatkan di beberapa daerah antara lain, Jawa Barat, Jawa Tengah Nusa Tenggara Timur. Dan tim ini nantinya juga akan dibantu oleh beberapa institusi, seperti calon dokter hewan dari perguruan tinggi di daerah untuk melakukan pengawasan tersebut.

Al-Azhar Kirim Hewan Kurban ke Daerah

Sebagai bentuk kepedulian sesama umat yang membutuhkan, Masjid Agung Al-Azhar mengirimkan sebagian hewan kurbannya ke daerah terpencil di Indonesia.

Ketua Panitia Masjid Agung Al-Azhar Abdurrahman Gayo mengatakan, pengurus masjid hari ini tetap menyelenggarakan pemotongan hewan kurban, yang mana sampai pelaksanaan shalat Ied panitia telah menerima sebanyak 24 ekor sapi, dan 937 ekor kambing.

"Dari total 24 ekor sapi dan 937 kambing, hewan kurban yang dipotong hanya 9 sapi dan 142 kambing. Sisanya kita kirim ke daerah-daerah terpencil, "jelasnya.

Beberapa daerah pengiriman antara lain Pekanbaru, Kalimantan, Kendari, Ternate, Aceh dan Nusa Tenggara Timur (NTT) serta daerah rawan bencana.