Deplu Upayakan Akses Konsuler Bagi 72 TKI di Kamp Militer AS, Irak

Pemerintah masih berupaya untuk mendapatkan akses konsuler terhadap 72 TKI yang bekerja pada otoritas militer AS di Camp Victoria, Baghdad, Irak. Dalam hal ini, Departeman Luar Negeri Indonesia juga akan memanggil Duta Besar AS untuk Indonesia, Cameron R. Hume, untuk memperjelas nasib 72 TKI yang tertahan di kamp militer Amerika, di Irak.

"Mereka menjanjikan kerjasama dengan Kedubes AS di Baghdad, dan perwakilan Deplu AS di Washington, "jelas Juru Bicara Departemen Luar Negeri Kristiarto Soerjo Legowo, di Jakarta, Senin(10/9).

Menurutnya, pemerintah tidak hanya mengandalkan AS, Kedubes Indonesia di Amman, Yordania, juga telah melakukan kontak dengan Kedubes Irak di Amman.

"Kita ingin memastikan situasi yang dihadapi mereka, karena itu makin cepat makin baik, "ujarnya.

Lebih lanjut Kristiarto mengatakan, ke-72 TKI ini bekerja di Camp Victoria sebagai teknisi, asisten dan juru masak dengan gaji rata-rata 3. 000 dollar AS, dan mereka bekerja selama 17 bulan, sejak Januari 2006 dan berakhir pada Juli 2007.

Atas dasar itu, tambahnya, pemerintah meminta akses konsuler untuk mengetahui situasi yang sesungguhnya, karena belum tentu TKI ini berada dalam kondisi yang menyenangkan.

Oleh karena itu, kepentingan pemerintah saat ini adalah memastikan hak-hak mereka tidak dilanggar, dan mengenai rencana kerja selanjutnya akan dibicarakan sesuai dengan keinginan yang bersangkutan.

Seperti diketahui, Deplu mendapat kabar mengenai persoalan ini dari Steven Lathu salah satu pekerja yang kembali dari Irak. Sebenarnya, seluruh TKI yang dikirimkan itu berjumlah 86 orang, namun 14 di antaranya sudah kembali ke Indonesia. Mereka dikirimkan oleh PT North Java Sea Group, yang berkantor di Cilandak Dalam, Jakarta Selatan.(novel)