Departemen Luar Negeri belum mendapatkan konfirmasi akses yang diperoleh oleh pihak kepolisian Indonesia untuk bertemu dengan Hambali WNI yang ditahan penjara di Guantanamo .
“Mengenai pertemuan dengan kepolisian yang bisa saya sampaikan memang pernah ada rencana pengiriman kepolisian untuk memintakan keterangan, dan diantaranya diharapkan mendapatkan akses. Sebelum kunjungan itu kita sudah sempat memperoleh informasi akan ada kunjungan tersebut, namun realisasi dari kunjungan itu sendiri kita belum mendapatkan konfirmasi,” kata Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah dalam media briefing, di Kantor Deplu, Jakarta , Jum’at (7/3).
Menurutnya, sejak Presiden AS Barack Obama mengeluarkan keputusan akan menutup penjara yang akan ditindaklanjuti dengan proses screaning kembali para tahanan disana untuk diklasifikasikan mana-mana yang harus menjalani proses hukum dan mana yang dapat dikategorikan dapat dikembalikan ke negara asal.
“Kita lebih akan menunggu bagaimana proses di AS sendiri memutuskan para tahanannya, termasuk didalamnya Hambali,” jelas Faiza.
Hambali yang disebut-sebut merupakan sebagai pemimpin gerakan Jemaah Islamiah (JI) diduga terlibat dalam sejumlah serangan teroris. Termasuk serangan bom. Dia ditangkap di Thailand pada tahun 2003 lalu yang kemudian diserahkan ke otoritas AS dan ditempatkan di penjara Guantanamo .
Secara terpisah, Kapolri Jenderal Pol. Bambang Hendarso Danuri mengaku, tidak mengetahui tentang pertemuan pihak Densus 88 Antiteror Mabes Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) dengan Hambali. "Saya tidak tahu," katanya di Mapolda Metro Jaya.(novel)