Departemen Luar Negeri belum mendapatkan kepastian jadwal kunjungan Presiden Palestina Mahmud Abbas yang sebelumnya berencana akan datang pada minggu kedua bulan Mei.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Deplu Kristiarto Soerjo Legowo dalam media briefing, di Kantor Departemen Luar Negeri, Jakarta, Jum’at (4/5)
"Hingga saat ini kita belum mendapatkan kepastian mengenai jadi atau tidaknya kunjungan Presiden Palestina Mahmud Abbas, itu sudah disampaikan oleh Pak Menlu juga, dalam kaitan ini kita masih menunggu kepastian tersebut, "katanya.
Menurutnya, meski kehadiran Presiden Palestina itu tidak sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, bukan berarti pemerintah Palestina membatalkan rencana tersebut, karena kunjungan itu menyesuaikan perkembangan situasi di Timur tengah yang berubah setiap waktu.
"Bukan berarti kunjungan tersebut dibatalkan, tapi kita belum mendapatkan kepastian, kalau pun nanti tidak jadi hadir pada tangal yang diindikasikan sebelumnya pada kita, dapat dianggap penundaan waktu saja, "ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menyatakan bahwa Presiden Palestina Mahmud Abbas dipastikan akan datang ke Indonesia pada minggu kedua bulan Mei.
"Sembilan puluh persen kunjungan Presiden Abbas sudah pasti, tetapi kunjungan tersebut sangat tergantung dari perkembangan situasi di Timur Tengah, "jelasnya di sela-sela sidang IPU di Bali, beberapa waktu lalu.
Mengenai rencana Indonesia mempertemukan tokoh-tokoh Hamas, Kristiarto menegaskan, belum ada tanggal yang pasti untuk menyelenggarakan pertemuan itu, sebab semua pihak masih berupaya menyesuaikan waktu, sehingga target pertemuan itu dapat tercapai.
"Kita harapkan melalui proses ini kita bisa menjembatani adanya perbedaan persepsi mengenai Hamas, mengenai tanggalnya sampai saat ini kita masih terus menggodoknya, yang kira-kira bisa disepakati oleh semua pihak yang kita targetkan untuk datang, "jelasnya. (novel)